Kota Palu (ANTARA) -
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) wilayah Sulawesi Tengah, menjamin ketersediaan tepung terigu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Desember 2022.
 
"Ketersediaan tepung kita sejauh ini masih aman, karena memang stok kita cukup memadai hingga Desember dengan harga murah tidak melebihi dari Harga Eceran Tertinggi (HET)," kata Kepala Pimpinan Wilayah Bulog Sulteng, David Susanto di Palu, Kamis.
 
Ia menjelaskan ketersediaan stok tepung terigu Bulog hingga kini masih mencapai 30 ton, dan diperkirakan mampu bertahan hingga Desember 2022.
 
Sebab, kata David, pihaknya masih akan menambah stok tepung terigu lagi pada Oktober 2022, guna mengantisipasi berbagai perayaan hari besar keagamaan serta beberapa kegiatan besar yang akan berlangsung di Sulteng.
 
"Sulteng ini ramai sekali dengan kegiatan yang menghadirkan banyak orang dan pasti membutuhkan ketersediaan pangan yang cukup besar contohnya seperti festival, oleh karena itu pada Oktober kita akan tambah lagi untuk mengantisipasi jelang Natal dan tahun baru," kata David.
 
Meskipun begitu, David menyebut lonjakan harga berbagai produk yang berbahan dasar tepung bisa saja terjadi, karena negara besar yang selama ini menggunakan tepung sebagai bahan pangan pokok, akan ikut menyimpan dalam jumlah besar.
 
"Bisa saja mereka ikut menyimpan dan tidak ingin mengeluarkan untuk impor," katanya.
 
Senada dengan itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng, Donny Iwan di Palu, Kamis, mengingatkan masyarakat akan kemungkinan lonjakan harga berbagai produk yang berbahan dasar tepung.
 
"Seperti yang sudah disampaikan Menteri Pertanian itu harus tetap diperhatikan masyarakat, karena itulah kondisi ekonomi global yang sedang terjadi saat ini," kata Donny
 
Akan tetapi, Ia memastikan, lonjakan harga tersebut tidak akan terjadi secara tiba-tiba, karena pemerintah telah menyiapkan berbagai upaya untuk menjamin ketersediaan tepung terigu secara nasional.
 
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat agar mengutamakan penggunaan produk pangan lokal, karena memiliki kualitas yang sama dengan produk pangan impor.

Pewarta: Muhammad Izfaldi
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022