harga cabai jadi penyumbang inflasi terbesar
Gorontalo (ANTARA) - Penjabat Gubernur Gorontalo Hendra Hamka Noer meluncurkan Gerakan Masyarakat Batanam Rica Sandiri (Batari) atau menanam cabai sendiri di Kelurahan Ipilo Kota Gorontalo, Sabtu.

Germas Batari Diharapkan menjadi solusi mahalnya harga cabai rawit, yang sering berpengaruh pada tingkat inflasi daerah.

“Kami pernah rapat mengenai inflasi dan setelah dilaporkan semua ternyata saat itu harga cabai jadi penyumbang inflasi terbesar karena mencapai 120 ribu rupiah per kilogram. Kalau dikonversi ke beras bisa dapat 10 kilogram. Ini gila. Makanya saya minta ada gerakan menanam rica (cabe) sendiri,” kata Hamka.

Baca juga: Presiden Jokowi ajak manfaatkan lahan pekarangan untuk tanam cabai
Baca juga: Jatim sosialisasikan tanam cabai di pekarangan rumah

Menurutnya cabai merupakan komoditi utama yang sering dikonsumsi warga Gorontalo, yang terkenal dengan masakan pedas.

“Orang Gorontalo itu mengkonsumsi cabai lebih banyak dari masyarakat di Jawa. Orang Gorontalo makan makanan pedas dalam dua tingkatan, pedas dan pedas sekali,” ujarnya.

Hamka berharap Germas Batari bisa mendorong masyarakat membudidayakan cabai di pekarangan rumah sendiri, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan harian rumah tangga.

Dinas Pangan bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo sudah menyediakan ratusan bibit cabai rawit untuk disebar ke seluruh wilayah.

Dinas Pangan menyiapkan 35 ribu bibit cabai , Dinas Pertanian 75 ribu, dan BI 15 ribu bibit cabai.

Baca juga: DIY siap dukung gerakan tanam cabai

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022