Jakarta (ANTARA News) - Semua menteri luar negeri anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyatakan bersedia hadir dalam ASEAN Ministerial Meeting (AMM) yang dijadwalkan berlangsung di Bali pada 17-21 April 2006, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu), Desra Percaya. "Bahkan, Menlu Vietnam yang sebelumnya pernah bilang tidak bisa hadir karena kesibukan pun telah konfirmasi kalau akan datang," ujarnya kepada pers di Jakarta, Jumat. Agenda mengenai pertemuan tersebut, menurut Desra, salah satunya tentu saja mengenai kunjungan utusan khusus ASEAN ke Myanmar. Duta Khusus ASEAN ke Myanmar adalah Menlu Malaysia, Syed Hamid Albar, yang berkunjung ke Yangon untuk melakukan pembicaraan mengenai proses demokratisasi di Myanmar. Lawatan Syed Hamid semula direncanakan berlangsung Januari, tetapi ditunda sehubungan dengan silang pendapat dengan penguasa Myanmar atas acara pertemuan dengan Aung San Suu Kyi, tokoh pro-demokrasi yang sudah menjalani sebagian besar dari 16 tahun masa tahanannya di penjara atau tahanan rumah. Syed Hamid diperkirakan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Soe Win membahas peningkatan tekanan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang beranggota 10 negara, atas Myanmar di tengah peningkatan kecaman dunia. Di bawah tekanan masyarakat antar-bangsa, ASEAN pada temu tahunannya di ibukota Malaysia, Kualalumpur, Desember 2005 sepakat dengan Yangon untuk mengutus Syed Hamid berkunjung untuk melihat kemajuan demokrasi di negara itu. (*)

Copyright © ANTARA 2006