Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan pembekalan antikorupsi kepada pengurus Partai Pembangunan (PPP) dalam Program Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu 2022 di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi (ACLC) KPK, Jakarta, Senin.

"Harapan dari kegiatan ini adalah pertama untuk menyadarkan diri kita semua. KPK tidak ingin menjauhi dan tidak akan kemudian berjarak dengan anda tetapi ingin memahami bahwa kendala-nya apa yang terjadi kemudian kita semua kadang lupa bahwa anda semua adalah pilar demokrasi pilar Indonesia untuk mencapai keadilan," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat memberi sambutan dalam kegiatan tersebut.

Ghufron juga mengharapkan dari kegiatan itu, pengurus PPP dapat mengetahui soal materi-materi antikorupsi dan penguatan integritas. Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa seharusnya parpol tidak hanya mementingkan untuk memenangkan kontestasi politik, tetapi juga bagaimana menanamkan pendidikan antikorupsi.

"Seakan-akan kegiatan parpol itu hanya rutinitas memenangkan kontestasi-kontestasi politik. Padahal itu hanya sebagai cara 'how to' atau 'how do'-nya tetapi sebelum 'how'-nya bicara tentang 'who' siapa kita ini. Kami berharap forum ini adalah forum untuk mengetahui supaya tahu prosesnya dan di akhir akan ada pertanggungjawaban," ucap Ghufron.

Oleh karena itu, ia pun mengingatkan agar PPP menghindari politik uang.

Baca juga: KPK: Sosialisasi pendidikan antikorupsi jadi kunci skor IPAK meningkat

Baca juga: Membentuk perisai antikorupsi melalui pendidikan


"Mohon maaf kalau yang lain mengandalkan uang untuk menang, kalau yang lain menggunakan yang lain-lain, kalau PPP kemudian juga ikut-ikutan percaya dan kemudian menggantungkan hanya pada uang berarti sila Ketuhanan Yang Maha Esa sudah berganti pada sila 'keuangan yang kuasa'. Tunjukkan bahwa PPP ini adalah partai-nya berketuhanan bukan berkeuangan," ujar Ghufron.

Sementara itu, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengapresiasi program PCB KPK sebagai upaya pencegahan korupsi, salah satunya bagi bakal calon anggota legislatif.

"Ini akan menjadi standar buat PPP bagi para bakal calon anggota legislatif demikian juga untuk para bakal calon yang akan ikuti di pilkada akan datang. Jadi, mereka harus punya sertifikat lulus dari pendidikan ini dan juga kami akan tandem dengan sekolah politik di PPP. Dengan demikian, kami berharap ke depan, PPP termasuk salah satu partai politik yang berjuang untuk mencegah korupsi yang lebih luas dan mudah-mudahan kami bisa berkolaborasi dengan baik," ujar dia.

Selain itu, kata Suharso, program PCB tersebut juga dalam rangka memperbaiki proses politik di Indonesia, khususnya menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Baca juga: Wakil Ketua KPK nilai parpol miliki peran strategis cegah korupsi

"Mudah-mudahan pemilu yang akan datang itu, pemilu yang cerdas pemilu yang benar-benar diikuti oleh bukan partai politiknya yang cerdas tetapi juga pemilih-pemilihnya juga cerdas apalagi pemilu yang akan datang itu 'majority' yang masuk ke bilik-bilik suara adalah pemilih-pemilih muda," tuturnya.

"Jadi, kami berharap mereka benar-benar bisa memilih dengan hati nurani dan tidak terkoyak dengan pemilu-pemilu sebelumnya yang mendegradasi kualitas pemilu," tutur Suharso.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022