Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjajaki kerja sama pengembangan sensor dengan Murata Jepang, seperti sensor untuk mendeteksi kepadatan lalu lintas kendaraan yang dapat diolah untuk rekomendasi strategi mengurai kemacetan.

“Sensor untuk deteksi dan counting (menghitung) kendaraan, baik mobil, motor, sepeda, atau manusia. Grup Murata yang datang kali ini terkait dengan unit bisnis dan pengembangan di internet of things (IoT) dan traffic counter,” kata Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN, Budi Prawara kepada wartawan di Jakarta, Senin.

Baca juga: Murata Manufacturing: bantu maksimalkan hasil dan kualitas tanaman pertanian

Budi menuturkan sensor yang dikembangkan MURATA Jepang telah digunakan Pemerintah DKI Jakarta. Beberapa sensor telah dipasang di Jakarta dan ke depannya akan dipasang dengan jumlah yang cukup banyak di Jakarta.

Dari sensor tersebut bisa didapatkan data jumlah kendaraan dan kecepatan kendaraan. Beberapa data itu sementara digunakan Pemerintah DKI Jakarta untuk mengendalikan manajemen Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Ke depan kita bisa kolaborasi dengan Pemerintah DKI Jakarta,” tuturnya.

Dengan menggunakan teknologi analisa data dan machine leraning, data-data yang dikumpulkan sensor dapat diolah dan dimanfaatkan untuk mengurai kemacetan di Jakarta.

Menurut dia, ke depan data-data tersebut dapat dimanfaatkan untuk memprediksi kemacetan, memecah kemacetan, dan pengaturan pergerakan kendaraan. “Kita bisa mengatur pergerakan kendaraan dari Bogor ke Jakarta misalnya, kapan waktu terbaik dan tepat. Dari Bekasi ke Jakarta, kapan waktu paling tepat,” ujarnya.

Budi menuturkan sejumlah peluang yang bisa didalami, seperti mengintegrasikan sensor dengan lampu lalu lintas dengan menggunakan IoT, mengembangkan aplikasi yang bisa dipasang di ponsel para pengguna jalan.

Baca juga: BRIN: Kolaborasi kuat, Indonesia bisa pulih cepat di tengah krisis

Baca juga: BRIN kembangkan AI untuk koleksi data genomik biodiversitas


“Mereka jadi bisa memonitor situasi jalan sebelum berangkat dan mendapatkan informasi rute yang paling baik ke mana supaya bisa sampai ke tempat tujuan dan terhindar dari kemacetan,” tuturnya.

Budi mengatakan di masa mendatang BRIN bisa berkolaborasi dan mengembangkan sensor-sensor lain sesuai dengan karakteristik Indonesia, seperti Bio Sensor yang sudah dikembangkan periset BRIN untuk deteksi kesehatan.

“Kita bisa kolaborasi dengan MURATA yang juga sangat maju di bidang sensor," ujarnya.

MURATA berpengalaman dalam menciptakan beragam komponen, seperti resistor, inductor, kapasitor, hingga berbagai produk Radio Frequency Identification (RFID).

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022