"Kita tahu, Rusia bukan negara yang mengeluarkan Kredit Ekspor (KE). Tetapi mereka memiliki skema pembiayaan yang sangat bermanfaat bagi kita. Nanti itu akan kita bahas dalam rapat interdep," ujar Sjafrie.
Madiun, Jawa Timur (ANTARA News) - Pemerintah RI dan Rusia sepakat bahwa kerja sama pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus dilakukan melalui mekanisme `G to G` (antar-pemerintah-Red), bukan lewat rekanan. "Itu hal penting yang ditegaskan Rusia dalam kerja sama pertahanan dengan Indonesia, ke depan," kata Sekjen Departemen Pertahanan (Dephan) Letnan Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin, di Madiun, Jawa Timur, Jumat. Ditemui usai meninjau kesiapan pesawat-pesawat tempur TNI Angkatan Udara (AU) di Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi ia mengatakan, pengadaan alutsista dari Rusia harus dilakukan oleh instansi berwenang yakni Departemen Keuangan (Depkeu) dan Dephan. "Jadi, pengadaan alutsista tersebut tidak lagi melibatkan rekanan atau `unauthorized person` or `unauthorized institution`. Hanya ada Depkeu dan Dephan di kedua pihak," ujar Sjafrie. Ia menegaskan sebagai negara berdaulat, RI memiliki kewenangan penuh untuk menentukan sendiri negara produsen bagi pemenuhan alutsista TNI. Untuk itu, Dephan melakukan penjajakan ke Rusia pada pekan lalu untuk melihat langsung untung rugi pengadaan alutsista dari Negeri Beruang Merah tersebut. "Yang penting, bahwa kerjasama itu harus didasarkan pola G to G," kata Sjafrie. Tentang skema pembiayaan, ia mengatakan, hal itu masih dalam tahap diskusi atau negosiasi kedua pihak yang hasilnya akan dibahas interdep dengan Menko Perekonomian, Meneg BUMN dan Mabes TNI. "Kita tahu, Rusia bukan negara yang mengeluarkan Kredit Ekspor (KE). Tetapi mereka memiliki skema pembiayaan yang sangat bermanfaat bagi kita. Nanti itu akan kita bahas dalam rapat interdep," ujar Sjafrie. Mengenai alutsista yang akan didatangkan dari Rusia, ia mengemukakan, alutsista berteknologi tinggi seperti pesawat tempur, dan kapal perang. Sjafrie menambahkan, dalam memenuhi kebutuhan alutsista TNI selain mendatangkan dari luar pemerintah juga konsen untuk memberdayakan industri strategis dalam negeri, terutama dalam rangka alih teknologi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006