Angkanya naik menjadi Rp392 triliun yang lebih tinggi dari 2022 tapi lebih rendah dari 2021
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan alokasi untuk pembangunan infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 mencapai Rp392,02 triliun.

Anggaran infrastruktur tersebut naik 7,8 persen dari outlook tahun ini yang sebesar Rp363,76 triliun.

“Angkanya naik menjadi Rp392 triliun yang lebih tinggi dari 2022 tapi lebih rendah dari 2021,” katanya dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RAPBN 2023 di Jakarta, Selasa.

Alokasi pembangunan infrastruktur tahun depan lebih rendah dari 2021 yang sebesar Rp403,31 triliun karena saat itu terdapat peluncuran banyak program setelah tertahan pada 2020 sehingga meningkat 31,2 persen.

Meski demikian, menurut Sri Mulyani alokasi pembangunan infrastruktur tahun depan masih relatif tinggi dalam empat tahun terakhir.

Alokasi sebesar Rp392,02 triliun untuk tahun depan akan digunakan dalam membangun rumah susun sebanyak 3.511 ubit dan rumah khusus 3.361 unit.

Kemudian pembangunan atau rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah bagi 670 unit sekolah serta jaringan irigasi seluas 105.600 hektare.

Selanjutnya, pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang tahap 1 sepanjang 62,4 kilometer, jalan baru 522 kilometer, jalan bebas hambatan 49 kilometer dan dukungan JTTS.

Terakhir, pembangunan jembatan baru sepanjang 13.684 meter, jalur kereta api 6.627 km, BTS di 332 lokasi dan penyediaan akses internet baru di 9.755 lokasi.

Baca juga: Menteri PUPR sampaikan target prioritas pembangunan infrastruktur 2023
Baca juga: Menkeu anggarkan belanja infrastruktur Rp417,7 triliun pada 2023
Baca juga: Menteri Basuki butuh Rp43,73 triliun bangun infrastruktur dasar IKN

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022