Jakarta (ANTARA) - Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) berkolaborasi dengan International Foundation Election System (IFES) dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyelenggarakan Program "Engage Training" bertema "Engaging a New Generation for Accessible Governance and Elections".

"Semoga Program 'Engage Training' bisa dilaksanakan di seluruh Indonesia untuk memberikan pendidikan politik bagi pemuda disabilitas," kata Project Manager Program "Engage Training" Fajri Hidayatullah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

PPDI berpandangan bahwa kurangnya partisipasi penyandang disabilitas sebagai warga negara pada pemilu dikhawatirkan dapat menimbulkan risiko yang menjadikan pemuda disabilitas apatis dalam pembangunan negara yang demokratis.

Baca juga: Bawaslu inventarisasi masalah pemilu untuk penyelenggaraan 2024

Oleh karena itu, Program "Engage Training" menyasar pemuda disabilitas sebagai calon pemimpin dan pemilih di Indonesia.

Program ini diusulkan untuk menjawab beberapa permasalahan yang dihadapi pemuda disabilitas yang pada umumnya memiliki keterbatasan pengetahuan, akses, dan seringkali mengalami berbagai praktik diskriminasi dalam menjalankan dan memperoleh hak politiknya.

"Engage Training" dilaksanakan sejak bulan November 2021 sampai dengan bulan Agustus 2022. Sebanyak 22 mahasiswa dari berbagai universitas di Jabodetabek mengikuti program ini.

Baca juga: KPU Kulon Progo memiliki "PR" tingkatkan partisipasi disabilitas

Rangkaian kegiatan program yang dilakukan adalah pembukaan program, pembekalan fasilitator, pelatihan peserta, projek komunitas yang bekerja sama dengan KPU DKI Jakarta dan Bawaslu RI dilanjutkan magang peserta di KPU DKI Jakarta dan Bawaslu RI, serta penutupan program.

Salah satu peserta "Engage Training" Alfrida Hermawati dari Universitas Muhammadiyah Jakarta mengatakan "Engage Training" yang telah diikuti sangat memberikan dampak yang positif. "Saya mendapatkan pengetahuan baru terutama tentang politik dan kepemimpinan.” katanya.

Baca juga: Yayasan PTI latih 126 penyandang disabilitas agar jadi pengusaha

Selama berjalannya proses, kata dia, dibutuhkan tim yang saling bekerja sama demi tercapainya sebuah tujuan. Dalam hal ini, tidak terlepas dari hambatan atau masalah yang mungkin akan dihadapi.

Salah satu hambatan dari acara ini, paparnya, yaitu terbenturnya jadwal pelaksanaan program dengan kegiatan peserta di kampus, seperti ujian. Hal ini menjadi perhatian dari pihak penyelenggara agar mengatur waktu yang sesuai sehingga peserta tetap dapat mengikuti program dan mengikuti kegiatan kampus.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022