Jakarta (ANTARA) - Kolonel Laut (P) Andike Sry Mutia menceritakan perannya sebagai Komandan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Rabu, merupakan tanggung jawab berat yang harus dijalankan.

"Yang saya rasakan, pertama kali mendapatkan perintah untuk memimpin Upacara Detik-Detik Proklamasi adalah ini adalah tantangan, ini adalah beban, dan ini adalah tanggung jawab yang berat bagi saya; tetapi amanah ini dan kepercayaan ini harus saya jalankan, harus saya siapkan sebaik-baiknya," kata Andike saat Upacara Penurunan Bendera seperti dipantau melalui YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu.

Andike saat ini menjabat sebagai Komandan Pusat Pendidikan Pelaut Komando Pendidikan Operasi Laut Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL. Pria asal Padang, Sumatra Barat, tersebut terpilih menjadi Komandan Upacara saat Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka, Rabu.

Andike bersama tiga calon komandan upacara lain dan Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dikukuhkan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (15/8). Ketiga calon komandan upacara itu ialah Kombes Pol. Hari Purnomo (Kasubditkomsatpam/Polsus Ditbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri), Kolonel Pnb. Agni Prayogo (Danwing 4 Lanud ATS), dan Kolonel Inf. Donny Pramono (Dangrup-3/Sandhi Yudha Kopassus).

Baca juga: Detik-detik Proklamasi diperingati di titik nol ibu kota negara baru

Ketika terpilih, Andike mengaku telah menjalani persiapan secara matang, baik fisik maupun mental, serta doa yang kuat.

"Kami harus. Momen ini tidak akan terulang untuk yang kedua kalinya. Saya akan membuat cerita indah bagi hidup saya dan juga mendukung kelancaran dari kegiatan Upacara Negara kita dalam rangka Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-77 ini," kata Andike.

Sementara itu, acara kesenian di Istana Merdeka masih berlangsung menjelang Upacara Penurunan Bendera Pusaka pukul 17.00 WIB.

Penampilan marching band Gita Handayani binaan Dinas Pendidikan Provinsi Aceh membuka rangkaian Upacara Penurunan Bendera Negara Sang Merah Putih, dengan memainkan tiga lagu, yakni "Bangun Pemudi Pemuda", "Pantang Mundur", dan "Bungong Jeumpa" yang dibarengi aksi menampilkan Tari Ratoh Jaroe.

Baca juga: LaNyalla ungkap makna pakai baju adat Minang saat baca teks proklamasi
Baca juga: Sirine dan tembakan meriam tandai dimulainya Upacara Detik Proklamasi

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022