Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah perlu lebih serius dalam menanggulangi bencana, karena masalah bencana alam di Indonesia terjadi terus menerus. "Siapapun penguasanya harus ada upaya strategis untuk mengatasi bencana alam yang datang bertubi-tubi, sepeti tsunami di Aceh, gempa bumi di Nias, banjir bandang di Jember, dan tanah longsor di Banjarnegara," kata peneliti Pusat Studi Bencana UGM Dr Pramono Hadi di Yogyakarta, Minggu. Menurut dia, yang terjadi sampai saat ini dalam penanganan bencana tersebut belum pernah tuntas sehingga korban bencana sampai sekarang masih menderita. "Pemerintah dengan dibantu masyarakat harus berperan secara penuh dalam penanganan pasca bencana itu, misalnya dengan mengeluarkan peraturan pemerintah dan mengerahkan sumberdaya manusia yang andal," katanya. Ia mengatakan aspek kebencanaan belum menjadi sesuatu yang diprioritaskan oleh pemerintah, khususnya pemerintah daerah sehingga strategi kebijakan belum mendasarkan pada aspek tersebut. Salah satunya adalah dari segi kelembagaan bencana. Pemerintah menganggap bencana bukan suatu hal yang strategis masuk dalam kebijakan yang menengah maupun panjang, sehingga kelembagaan bencana tidak menjadi perhatian. Misalnya, di Kulonprogo, Yogyakarta, penanganan bencana alam hanya dikelola oleh salah satu seksi di Kesbanglimas. Hal itu menunjukkan strategi kelembagaan memang belum mengarah ke aspek kebencanaan. Hal lain yang juga perlu mendapat perhatian adalah sumberdaya manusia. Selama ini yang terjadi adalah lulusan program magister bencana setelah kembali ke daerah tidak ditempatkan mengurusi bencana, tetapi diberi tugas lain. "Kondisi itu menunjukkan sumberdaya manusia yang mengurusi bencana hanya seadanya, mungkin kualitas kedua atau ketiga, karena yang kualitas pertama tidak mengurusi bencana tetapi tugas lain," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006