Kami menunggu beberapa saat karena pandemi, tetapi kami senang berada di Indonesia
Jambi (ANTARA) - Pertunjukan tari “If You Could See Me Now” karya koreografer kontemporer Belanda Arno Schuitemaker tampil di Taman Budaya Jambi, Jumat malam (19/8).

Pertunjukan tari “If You Could See Me Now” bagian dari kolaborasi Kemenlu melalui Dirjen Amerika dan Eropa Kemenlu RI dengan Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis dan Muaro Art Kreatif, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif RI.

"Ini adalah sebuah kehormatan besar untuk mempersembahkan penampilan saya di sini dan terutama di Erasmus Huis. Kami telah melakukan perjalanan ke seluruh Eropa dengan pertunjukan ini sejak dibuat di akhir tahun 2017, dan saya menantikan untuk membagikan karya saya kepada publik Indonesia untuk pertama kali,” kata Arno Schuitemaker.

Baca juga: Pemprov Lampung sebut Tari Melinting akan tampil di Istana Negara

Di Indonesia pada bulan Agustus ini, dia menciptakan koreografi dengan latar belakang realitas yang berubah dengan cepat. Tampak kasual, gerakan ketiga pemain itu membentuk kembali tarian klub yang santai menjadi gerakan seperti ombak yang mempesona.

Arno Schuitemaker menciptakan "If You Could See Me Now" dengan latar belakang realitas yang berubah dengan cepat. Gerakan ketiga penari terlihat biasa saja, tetapi dengan ketepatan yang mengesankan mereka membentuk kembali club dance menjadi gerakan seperti ombak yang memukau.

"Kami menunggu beberapa saat karena pandemi, tetapi kami senang berada di Indonesia," katanya menerangkan.

Selain sebagai koreografer Arno Schuitemaker tampil sebagai penari bersama Stein Fluijt, Ivan Ugrin dan Mark Christoph Klee.

Di Indonesia, tarian ini telah tampil perdana di Erasmus Huis Jakarta pada 16 Agustus 2022. Dilanjutkan Jambi, 19 Agustus dan penampilan berikutnya di Makassar pada 23 Agustus 2022.

Baca juga: 18 koreografer muda Indonesia tuntaskan program Temu Seni Tari di Bali

Arno Schuitemaker adalah salah satu seniman paling menarik dari generasinya di Belanda. Dia sangat berfokus pada hubungan berbasis persepsi antara penonton dan pemain. Penampilannya yang imersif telah dipresentasikan di tempat-tempat terkenal dan kontemporer festival seni pertunjukan di lebih dari 25 negara.

Sebelumnya Arno Schuitemaker juga turut berbagi ilmu dan pengetahuan terkait tari kepada anak-anak muda, pelaku dan penggiat tari di Jambi dalam bingkai workshop di Taman Budaya Jambi.

Sutradara Erasmus Huis Yolande Melsert mengungkapkan kegembiraannya dalam mempersembahkan If You Could See Me Now kepada penonton Indonesia.

“Arno Schuitemaker, dengan kosa kata tarinya yang indah dan sangat spesifik, saya sangat senang akhirnya kami bisa mempersembahkan koreografinya yang luar biasa dan penari yang cantik kepada penonton Indonesia," pungkasnya.

Baca juga: Perpaduan tarian tiga daerah, tari soledo ikon baru kawasan Borobudur

Baca juga: Indahnya tarian tradisional Dabke di Yordania

Baca juga: Badan Otorita harap tari Soledo tingkatkan atraksi di Borobudur

Pewarta: Tuyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022