Jakarta (ANTARA) - Pertemuan The 42nd High-Level Task Force on ASEAN Economic Integration (HLTF-EI) ASEAN menyepakati prinsip dari core element pilar ekonomi dalam agenda Visi Pasca 2025 sebagai upaya merespon krisis multidimensi.

"Forum ini memiliki tugas penting untuk menyusun strategi mempertahankan integrasi ekonomi ASEAN dan memastikan pembangunan berkelanjutan dengan tetap mempertimbangkan isu dan tantangan yang muncul,” kata Deputi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Prinsip dari core element pilar ekonomi dalam agenda Visi Pasca 2025 yang disepakati bersifat komprehensif namun ringkas, strategis, bermakna, menawarkan nilai tambah dan peningkatan nyata dengan tetap mempertimbangkan megatren dan tantangan baru.

“ASEAN perlu meningkatkan level competitiveness-nya, penguatan ketahanan ekonomi, memastikan ASEAN menjadi komunitas yang lebih ramah terhadap lingkungan dengan menekankan pada prinsip keberlanjutan, inklusif dan terdepan sebagai komunitas ekonomi digital,” ujar Deputi Edi.

Pada kesempatan tersebut, beberapa isu strategis bagi ASEAN yang dibahas mulai dari pemulihan pasca COVID-19, agenda digital ASEAN, ekonomi sirkular dan dekarbonisasi, hingga persiapan Indonesia dalam Chairmanship di ASEAN 2023.

Deputi Edi menyampaikan bahwa dalam situasi yang penuh tantangan saat ini, integrasi ekonomi ASEAN terus berjalan dan menjadi salah satu kawasan yang stabil dengan pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5 persen pada tahun ini.

ASEAN Comprehensive Recovery Framework (ACRF) sebagai salah satu exit strategi dalam menghadapi pandemi COVID-19 hingga akhir Juli 2022 telah terimplementasi sebanyak 92 inisiatif, 91 berstatus on going dan hanya 4 inisiatif yang belum berjalan.

“Pencapaian ini merupakan bukti bahwa ASEAN mampu secara kolektif menghadapi pandemi COVID-19,” ucap Edi.

Menimbang pencapaian tersebut, ASEAN pun sepakat untuk memperluas cakupan ACRF dengan koordinasi antar pilar di ASEAN untuk mendukung pemulihan dari krisis multidimensi dan pengembangan agenda pasca 2025.

ASEAN juga menyusun concept note on carbon neutrality sebagai wujud kepedulian ASEAN terhadap isu keberlanjutan. Selain juga menyusun Implementation Plan terkait ekonomi sirkular.

Selanjutnya, dalam pertemuan tersebut juga disampaikan persiapan Indonesia menuju keketuaan di ASEAN 2023.

“Mempertimbangkan megatren dan situasi global saat ini, Indonesia akan memanfaatkan kesempatan sebagai Ketua ASEAN dengan mengambil peran menyatukan ASEAN menjawab tantangan yang muncul di kawasan namun tetap mempertahankan sentralitasnya dan menciptakan legacy baru di ASEAN,” tutur Edi.

Baca juga: ASEAN Plus Tiga dorong kerja sama rantai industri dan rantai pasokan

Baca juga: Wamenkeu: Aset bank per PDB RI masih kecil dibanding negara ASEAN-5


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022