Jakarta (ANTARA) - Kasus kebocoran data kembali terjadi belakangan ini, pengguna internet perlu ekstra hati-hati ketika berselancar di internet.

Kebocoran data banyak penyebabnya, apakah ketidaktahuan pengguna atau perusahaan penyedia layanan diretas. Salah satu cara yang bisa dilakukan pengguna adalah menyalakan fitur perlindungan di browser, peramban, yang digunakan untuk mengakses internet.

Google memiliki fitur Enhanced Safe Browsing untuk Chrome, yang bisa diakses dari pengaturan. Fitur ini tidak menyala secara otomatis, pengguna bisa menyalakan atau mematikan Enhanced Safe Browsing sesuai kebutuhan.
 
Baca juga: Twitter umumkan perbaiki masalah akses setelah terima ribuan keluhan

Pada aplikasi Chrome, ketuk ikon tiga titik di bagian kanan atas layar, kemudian pilih "Setting" (pengaturan) dan klik "Privacy and Security" (privasi dan keamanan). Pilih "Security" kemudian nyalakan "Enhanced Protection".

Pada ponsel Android, pilih Safe Browsing.

Perlindungan tambahan ini bisa membantu pengguna terhindar dari aktivitas mencurigakan di internet. Google akan bisa memindai apakah situs yang tersebut berbahaya atau tidak.

Tapi, fitur ini juga memiliki kekurangan.

Dikutip dari laman Cnet, Minggu, jika fitur ini dinyalakan, maka akan lebih banyak data pengguna yang dikumpulkan oleh Google. Jika pengguna masuk ke akun Google di Chrome, akun tersebut secara temporer akan terhubung ke data browsing.

Google menyatakan data yang dikumpulkan bersifat anonim, digunakan dalam waktu yang singkat untuk melindungi pengguna.

Baca juga: Google perbaiki Search supaya hasil pencarian terpercaya

Baca juga: YouTube rilis fitur Super Chat dan Super Stickers di Indonesia
 
Baca juga: YouTube rencanakan perluas layanan video streaming-nya
  

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022