Tidak sekadar cuma ingin menikah, tetapi juga harus direncanakan
Yogyakarta (ANTARA) - Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara menekankan bahwa para pamong dan kelurahan harus dilibatkan dalam penanganan percepatan penurunan kekerdilan pada anak (stunting) di DI Yogyakarta.
 

“Mengurangi angka stunting yang ada di DIY, kami akan melibatkan pemerintahan, kelurahan dan pamong sehingga kami bisa mengedukasi ke masyarakat depannya,” kata Pangeran Yudanegara di Yogyakarta, Senin.
 

Pria yang sebelumnya memiliki nama asli Achmad Ubaidillah tersebut mengatakan pemerintah DI Yogyakarta bersama Generasi Berencana (GenRe) yang diusung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus memegang komitmen kuat dalam mengatasi permasalahan pada remaja.
 

Permasalahan yang saat ini masih dihadapi oleh para remaja terutama di daerahnya, selain stunting di antaranya adalah maraknya perkawinan dini, seks bebas dan penggunaan narkoba.

Baca juga: BKKBN hadirkan "Dashat" guna capai zero stunting di Yogyakarta 

Baca juga: Yogyakarta lakukan verifikasi ulang data stunting


Bersama pergerakan pamong dan kelurahan sampai ke tingkat desa, Pangeran Yudanegara mengatakan akan menggencarkan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya merencanakan pembangunan dalam keluarga serta kesehatan reproduksi.

Pemerintah juga akan memfasilitasi dan membimbing berbagai kreativitas serta inovasi para remaja yang tergabung salam GenRe agar edukasi dapat dilakukan secara masif dan tepat pada sasaran yang ditentukan.
 

“Jadi tidak sekadar cuma ingin menikah, tetapi juga harus direncanakan. Seandainya sudah menikah, menafkahi, mempunyai anak, itu akan kisah tahu edukasi dan step-stepnya seperti itu,” ucapnya.
 

Pangeran Yudanegara turut menyatakan akan berusaha mendekatkan diri kepada para remaja yang kini didominasi oleh generasi X, dengan mendengarkan suara para remaja. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir dampak buruk globalisasi pada para remaja.
 

Dari berbagai pendapat itu, pihaknya akan membuka dialog bersama BKKBN dan dinas kabupaten terkait agar sosialisasi sampai hingga ke pelosok-pelosok desa.
 

“Target kita kalau bisa mengurangi dan juga kalau bisa stunting dan juga perencanaan buat pemuda yang ada di DIY,” kata dia.
 

Pangeran Yudanegara yang dalam kesempatan itu dikukuhkan sebagai Ayah GenRe DI Yogyakarta turut mengaku senang dengan gelar barunya, karena dapat berpartisipasi mengedukasi masyarakat dalam merencanakan masa depannya. Baginya, hal itu merupakan pengabdian bagi masyarakat.
 

“Sekali lagi, saya senang sekali karena saya bisa mengabdikan diri ke masyarakat,” ujar Pangeran Yudanegara.
 

Dari komitmen kuat tersebut, dirinya berharap bersama-sama dengan remaja, tak akan ada lagi perkawinan dini pada anak dan kejadian seks bebas dapat ditekan.
 

“DIY insya Allah dengan adanya GenRe dan juga perencanaan tindakan dapat hilang semua masalah pada remajanya,” kata dia.

Baca juga: BKKBN DIY lakukan intervensi gizi cegah stunting saat pandemi

Baca juga: Food estate Yogyakarta untuk penanganan stunting hingga wisata

 

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022