Jakarta (ANTARA/JACX) - Konten sepanjang 29 detik dengan keterangan "beda TNI dan polri" beredar di akun Twitter @FPolitik pada 18 Agustus 2022.

Tito Karnavian, saat masih menjabat sebagai Kapolri, ditampilkan pada bagian kiri video kolase yang sudah ditonton hingga 34.300 kali itu.

Sementara bagian kanan video memperlihatkan sejumlah anggota TNI.

Tito ditampilkan pada awal video. Pria yang saat ini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri itu terlihat berbicara kepada seorang personel polisi.

Berikut isi pembicaraan dalam video di Twitter:
"Tito: ....masyarakat....boleh tidak ditembak?
Anggota Polisi: Siap, boleh Jendral
Tito: Sip".


Video itu dilanjutkan dengan pernyataan dari anggota TNI tentang lebih baik mereka tidak makan dan menderita dari pada masyarakat yang menderita.

Lantas, benarkah Tito sebut masyarakat boleh ditembak?
 
Penjelasan:
Penelusuran ANTARA, video di Twitter itu sebenarnya telah disunting dan dihilangkan pada bagian awal. 

Konten asli telah beredar sejak 2019 dan dapat ditemukan, salah satunya, pada kanal YouTube Bung Bento dalam video berjudul "Video Kapolri Sebut 'Masyarakat Boleh Ga Ditembak' Hoaks".

Percakapan asli yang berlangsung antara Kapolri Tito dan personel polisi adalah sebagai berikut:

"Tito: Saya mau tanya, kalau di lapangan tiba-tiba ada orang bawa parang mau membunuh masyarakat, boleh tidak ditembak?
Anggota Polisi: Siap, boleh Jendral,".

Dengan demikian, pernyataan yang mengarah pada Tito menyebut masyarakat boleh ditembak merupakan konten hoaks dan menyesatkan.

Klaim: Tito sebut masyarakat boleh ditembak
Rating: Disinformasi

Cek fakta: Hoaks! Ferdy Sambo tulis novel dewasa

Cek fakta: Hoaks! Luhut perintahkan Polri usut tuntas kasus Sambo

Cek fakta: Hoaks! Baju adat dipakai Jokowi, tanda tanah adat akan dijual

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2022