Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM memprioritaskan tujuh aspek yang dilakukan secara holistik dari hulu ke hilir dalam upaya mempercepat transformasi digital UMKM.

Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Talkah Badrus dalam konferensi pers virtual Peluncuran Website Mitra Usaha GoTo di Jakarta, Selasa, menjelaskan ketujuh aspek ini meliputi, aspek pasar, aspek pemantauan kualitas produksi, dan aspek keuangan dan pembiayaan.

Selain itu, menurut dia, adanya aspek manajemen organisasi, aspek kapasitas produksi, aspek pasokan dan supplier, serta aspek redistribusi maupun logistik.

Badrus mengatakan berbagai aspek ini diprioritaskan untuk mengakselerasi transformasi digital UMKM, sehingga para pelaku usaha dapat meminimalisir keterbatasan dalam menjalankan usahanya.

 Baca juga: Kemenkop: Ekosistem digital transformasikan UMKM informal ke formal

Ia juga mengatakan pandemi COVID-19 telah memberikan pelajaran akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang di masa mendatang.

Oleh karena itu, Presidensi G20 juga menjadi momentum bagi Indonesia untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, ramah lingkungan dan berkelanjutan, termasuk dalam lingkup UMKM.

"Selaras dengan semangat Presidensi Indonesia pada G20, transformasi digital menjadi kunci penting mewujudkan pemulihan ekonomi yang inklusif pascapandemi," ujar Badrus.

Dalam kesempatan ini, Ia mengapresiasi upaya PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) atas peluncuran situs Mitra Usaha GoTo sebagai pusat informasi pemberdayaan UMKM. Dengan berbagai macam fitur, ia menilai situs ini dapat menjadi stimulus bagi UMKM masuk ke dalam ekosistem digital.

Baca juga: Kominfo ungkap banyak UMKM pelajari tata kelola keuangan digital

"Dengan peranan penting yang dipegang UMKM dalam menggerakkan ekonomi sektor riil, UMKM lokal harus bisa memanfaatkan peluang dari layanan GoTo ini sehingga dapat mengembangkan kapasitas dan keterampilan yang akhirnya dapat menjadi pilihan utama bagi masyarakat," ujar Badrus.

Menurut dia, kehadiran situs ini adalah bentuk dukungan kepada para pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha yang berbasis digital, sekaligus memperluas pasar.

Ia berharap adanya situs ini dapat menciptakan pelaku usaha baru yang kompeten, inovatif, berdaya saing dan berwawasan global sehingga dapat menjadi tumpuan ekonomi dalam negeri.

Badrus menargetkan akan tercipta 1,5 juta pelaku usaha baru pada akhir tahun 2024. Sedangkan, pemerintah menargetkan 30 juta UMKM masuk ke ekosistem digital pada 2024.

Baca juga: Presiden Jokowi: UMKM harus terus didukung agar bisa naik kelas

Baca juga: Menko Airlangga tekankan pentingnya transformasi digital bagi UMKM

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022