Regenerasi Paka dengan kapasitas 1.400 megawatt (MW) akan menghindari emisi 3,2 juta ton karbon dioksida (tCO2e) per tahun, setara dengan CO2 yang dikeluarkan oleh sekitar 700.000 mobil setiap tahun
Kuala Lumpur (ANTARA) - Perusahaan pemasok listrik Malaysia, Tenaga Nasional Berhad (TNB) akan menginvestasikan 6,3 miliar ringgit Malaysia (RM) atau setara Rp20,84 triliun untuk meregenerasi pembangkit listrik tenaga gas dengan teknologi hidrogen guna mendapatkan energi yang lebih bersih.

Regenerasi pembangkit Turbin Janakuasasa Gas Siklus Gabungan yang Efisien (CCGT) di Paka, Terengganu, dengan hidrogen akan dilakukan bersama dengan PETRONAS sebagai proyek percontohan, kata Presiden dan Kepala Pejabat Eksekutif TNB  Indera Ir Baharin Din dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Kuala Lumpur, Kamis.

“Proyek 'brownfield' ini akan dimulai dengan pembongkaran pabrik yang ada tahun depan dan tahun ini, akan memakan waktu dua tahun. Pekerjaan konstruksi akan dimulai dari  2025 dan seluruh kompleks dijadwalkan akan selesai pada tahun 2030," ujar dia.

Pemberdayaannya diharapkan menghasilkan rata-rata RM250 juta atau setara Rp827,30 miliar dalam Penghasilan Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) saat beroperasi secara komersial mulai 2030.

Baca juga: Malaysia beri diskon listrik hingga 40 persen

“Regenerasi Paka dengan kapasitas 1.400 megawatt (MW) akan menghindari emisi 3,2 juta ton karbon dioksida (tCO2e) per tahun, setara dengan CO2 yang dikeluarkan oleh sekitar 700.000 mobil setiap tahun," ujar Baharin.

TNB memperhitungkan kolaborasi kedua perusahaan tersebut dalam penelitian penggunaan teknologi hidrogen dan penangkapan karbon akan membuka peluang setidaknya RM10 miliar atau sekitar Rp33,092 triliun dalam nilai komersial hingga 2035.

Memorandum of Understanding antara keduanya, menurut Baharin, memperkuat kerja sama dalam mendorong solusi inovatif menuju rendah karbon, menjadikannya tonggak penting dalam mendukung aspirasi Malaysia menuju negara netral karbon pada tahun 2050.

Selain itu, ia mengatakan, MoU merupakan bagian dari langkah mempercepat Transisi Energi Bertanggung Jawab yang didorong oleh aspirasi TNB Grup menjadi nol bersih pada tahun 2050, melalui target awal pengurangan kapasitas batubara sebesar 50 persen dan intensitas emisi karbon sebesar 35 persen pada tahun 2035.

Baca juga: Produsen mobil Malaysia Proton teken kesepakatan jual mobil listrik
Baca juga: Mahathir kritik larangan ekspor listrik Malaysia ke Singapura

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022