Kendari (ANTARA) - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara, Herman Mulawarman, menegaskan, pasti menembak jatuh drone yang melintas di area LP itu, khususnya pada halaman dalam, karena dimungkinkan sebagai modus untuk memasukkan narkoba ke dalam LP lewat jalur udara.

"Jadi kami antisipasi, jadi tadi saya perintahkan anggota manakala ada drone berputar-putar atau singgah di atas area LP supaya dilumpuhkan dengan ditembak jatuh, karena mungkin itu adalah modus untuk memantau keadaan aktivitas area lapas dari udara," kata dia, di Baubau, Minggu.

Ia katakan itu menyusul satu drone diketahui terbang di atas LP Baubau meski baru kali pertama terjadi.

Baca juga: Lapas Pemuda Madiun gagalkan penyelundupan sabu-sabu melalui soto ayam

"Tadi (drone) sudah melintas di atas dan lama berputar-putar memantau. Nach setelah saya lihat dan informasikan petugas akhirnya semua keluar melihat, dan saat kami kejar-kejar, (drone-nya) bergerak cepat langsung hilang, sehingga kami susah untuk melihat," katanya.

Kata dia, mereka menganggap aktivitas drone di area LP Baubau itu ditenggarai modus dari luar untuk memantau keadaan LP. 

Baca juga: Lapas Baubau tempatkan napi di sel khusus karena narkoba di lapas

"Jadi saya teringat bahwa drone ini perlu diawasi juga, sebab hal-hal begini sering terjadi di beberapa LP besar, pernah terjadi pada saat dinas di LP narkotika, kebetulan saya kepala LP Narkotika Nusa Kambangan, dan setiap malam itu drone selalu berada di atas area penghuni (napi), jadi ketika (drone) turun dan saat kami kejar dia naik (terbang). Jadi itulah cara-cara yang dilakukan bandar-bandar besar di Jawa maupun di Nusa Kambangan," katanya.

Menurut dia, teknologi drone yang biasanya digunakan para bandar maupun kurir narkoba tidak hanya untuk memantau situasi lapas, tetapi bisa saja dipakai membawa narkotika lewat jalur atas (udara) yang kemudian turun ke dalam lalu bergerak cepat meninggalkan sasaran.

Baca juga: Petugas Lapas Pemuda Madiun amankan kurir narkotika berkatapel

"Khan di dalam (LP) ini luas, begitu dia (drone) masuk, turun tinggal diambil dengan cepat, makanya itulah kita antisipasi. Jadi saya perintahkan tadi anggota manakala drone ada berputar-putar di atas area LP khususnya halaman dalam ditembak jatuh saja, karena kami tidak punya alat untuk menjatuhkan drone," ujarnya.

"Baru- baru ini kita menemukan dua narapidana terbukti memiliki narkotika jenis sabu usai digeledah. Makanya dengan tertangkapnya itu dan semakin ketatnya pengawasan kami sehingga bisa saja dipakai cara lain untuk memasukkan barang berbahaya itu," katanya.

Baca juga: Lapas Garut ungkap penyelundupan sabu-sabu di dalam tulang ayam

Modus-modus lama, di antaranya menitipkan atau melempar benda-benda haram itu melintasi pagar yang tidak begitu tinggi sudah sulit ditempuh. Akan tetapi sistem pengawasan oleh petugas, selain mengawasi gerak-gerik yang mencurigakan, juga menggunakan kamera pengawas.

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022