Los Angeles (ANTARA) - Gejala COVID-19 berkepanjangan bagi penyintas atau Long COVID-19 bertanggung jawab terhadap sepertiga dari pekerjaan tak terisi di Amerika Serikat, demikian menurut penelitian Brookings Institution.

Riset Brookings Institution yang diterbitkan pada pekan lalu itu menyebutkan sekitar 16 juta warga AS berusia 18-65 tahun mengalami gejala COVID-19 hingga lama setelah terinfeksi.

Kondisi Long COVID-19 tersebut dapat mencakup kabut otak (brain fog), kelelahan, masalah pernapasan, nyeri otot, sakit kepala, nyeri dada, bahkan kecemasan atau depresi. Semua gejala tersebut dapat menyulitkan seseorang untuk bekerja, menurut laporan itu.

Penelitian itu memperkirakan 2 hingga 4 juta orang-orang tersebut saat ini kehilangan pekerjaan karena Long COVID-19.

Data terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan pekerjaan tidak terisi di AS sebanyak 10,7 juta. Pekerjaan yang hilang karena Long COVID-19 itu diperkirakan menyumbang sekitar sepertiga dari kelangkaan tenaga kerja di AS.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022