Putrajaya, Malaysia (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk segera menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang tenaga informal (pembantu rumah tangga) guna memberikan perlindungan kepada para tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia. "Kita sepakat untuk segera tandatangani MoU (di sektor informal) khususnya para pembantu rumah tangga yang kita bawa dari Indonesia," kata wakil Perdana Menteri Malaysia Mohammad Najib bin Tun Abdul Razak seusai pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Putrajaya, Malaysia, Rabu petang. Menurut Mohammad Nadjid, MoU tersebtu untuk lebih memberikan perlindungan kepada para pembantu rumah tangga asal Indonesia. Namun Mohamad Najib belum memberikan kepastian kapan MoU tersebut akan ditanda tangani "Pertengahan Tahun ini pembicaraan bisa ditandatangani perjanjian tersebut," kata Mohammad Najid. Selain pembicaraan masalah tersebut kedua pemimpin juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama bidang ekonomi antar kedua negara. Kedua pemimpin sepakat untuk memadukan kekuatan kedua negara khususnya dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit. Menurut Mohamamad Najib, Malaysia memiliki dua kekuatan yakni modal dan teknis, sedangkan Indonesia juga memiliki dua kekuatan yakni, luasnya lahan yang tersedia dan tenaga kerja. "Pada prinsipnya kita sepakat untuk padukan dan sinergikan kedua kekuatan tersebut," kata Moahmmad Najib. Sementara menurut Wapres Jusuf Kalla kerjasama kedua negara ini dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah di bidang minyak sawit. Saat ini, tambah Jusuf Kalla, dengan kebutuhan dunia akan minyak sawit yang meningkat maka akan meningkatkan nilai tambah tersbut. "Maka untuk itu perlu sinergi antara kedua negara yang akan memberikan keuntungan dua pihak," kata Jusuf Kalla Selain kedua masalah tersebut, Pemerintah Malaysia juga berharap agar pemerintah Indonesai bisa mengirimkan tenaga guru untuk mengajar anak-anak TKI yang ada di Malaysia. Dalam kunjungan kenegaraan tiga hari ke Malaysia ini Wapres Jusuf Kalla dan rombongan menggunakan pesawat komersial Garuda Indonesia dari Batam.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006