Pemerintah mendukung industri kedirgantaraan nasional dengan memberikan beberapa fasilitas seperti pelatihan pengembangan komponen pesawat serta insentif fiskal (tax holiday, tax allowance, dan super tax deduction)
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Seminar Nasional Konvensi Badan Kejuruan Dirgantara Persatuan Insinyur Indonesia (PII), menyampaikan dukungan fasilitas bagi industri kedirgantaraan nasional berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah.
 
"Pemerintah mendukung industri kedirgantaraan nasional dengan memberikan beberapa fasilitas seperti pelatihan pengembangan komponen pesawat serta insentif fiskal (tax holiday, tax allowance, dan super tax deduction)," kata Airlangga dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
 
Kemudian, ada pula fasilitas sertifikasi industri kedirgantaraan (AS9100) dan pengusulan perusahaan untuk mendapat pembiayaan ekspor dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dalam bentuk program National Interest Account (NIA).
 
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional Tahun 2020-2024, industri kedirgantaraan seperti industri pesawat terbang propeler, komponen pesawat, dan perawatan pesawat atau Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO), termasuk dalam Prioritas Pengembangan Industri Nasional 2022-2024.
 
Beberapa pengembangan industri kedirgantaraan nasional dapat dilihat melalui pengembangan beberapa jenis pesawat seperti N-219, CN-235, CN-212, serta Industri MRO.
 
Sebagai negara kepulauan yang disatukan oleh wilayah perairan dan udara, Airlangga menuturkan Indonesia memerlukan sistem transportasi nasional yang andal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan wilayah, konektivitas, dan memperkukuh kedaulatan NKRI.
 
Pesawat terbang dapat menjadi alat transportasi yang dimaksimalkan untuk menghubungkan seluruh wilayah Indonesia. Salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Indonesia pun juga terdapat di bidang Industri MRO, yaitu KEK Batam Aero Technic di Batam.
 
"KEK Batam Aero Technic terintegrasi dengan bandara Hang Nadim sehingga terhubung dengan berbagai fasilitas seperti runway pesawat, penyediaan bahan bakar pesawat, hingga air dan listrik yang mampu melancarkan aktivitas Industri MRO yang dilakukan,” ungkapnya.
 
Selain itu, ia menyebutkan KEK Batam Aero Technic turut memiliki kegiatan pendukung di bidang logistik, pabrikasi, dan pelatihan mekanik bersertifikat yang diperkirakan mampu menyerap hingga 9.976 tenaga kerja.

Baca juga: Prabowo harap Indonesia-Korsel perkuat kerja sama industri pertahanan
Baca juga: Menteri: N219 Nurtanio awal kebangkitan industri dirgantara Indonesia
Baca juga: Menko Airlangga paparkan keberhasilan RI atasi krisis akibat pandemi

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022