Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum PBNU KH Drs A Hasyim Muzadi dijadwalkan akan bertemu Perdana Menteri Inggris Tonny Blair di Jakarta pada Kamis pukul 19.00 WIB. Hasyim Muzadi yang sebenarnya diundang Blair pukul 10.00 WIB pagi itu, mengaku tidak dapat memenuhi undangan itu dan memilih mementingkan bertemu unsur-unsur NU di Jatim. "Saya memang diundang bertemu dengan Tonny Blair bersama tokoh agama lainnya pada pukul 10.00 WIB, tapi saya lebih mementingkan bertemu PWNU Jatim, PCNU, dan MWC NU se-Jatim di Surabaya," katanya. Ia mengemukakan hal itu usai silaturrahmi dan konsolidasi PWNU Jatim, 44 PCNU (kepengurusan cabang NU tingkat kabupaten/kota), dan 679 MWC NU (kepengurusan majelis wakil cabang NU tingkat kecamatan) se-Jatim. Namun, menurut dia, Kedubes Inggris mengabarkan PM Inggris itu tetap ingin bertemu dengannya dan karena itu ia akan memenuhi undangan itu yang dijadwalkan pukul 19.00 WIB. "Dalam pertemuan itu, saya akan sampaikan resume tentang perkembangan hubungan antara dunia Barat dengan Timur, terutama Barat dengan Islam," katanya. Ia mengatakan dunia Islam belum banyak mengerti tentang dunia Barat, sehingga banyak menimbulkan ekses, namun sebaliknya dunia Barat-pun belum banyak memahami tentang Islam. "Karena itu, hubungan kedua pihak harus diproporsionalkan, baik dalam persoalan lintas agama, konflik politik, hegemoni Barat, dan lainnya. Saya akan sampaikan semuanya untuk mengurangi kesalahpahaman," ujarnya. Dalam acara konsolidasi dan silaturtahmi dengan MWC NU se-Jatim itu, Hasyim Muzadi mengingatkan kepada pengurus NU se-Jatim agar tidak merangkap jabatan dan menjadi pengurus partai politik. Silaturrahmi itu juga dihadiri Menteri Koperasi dan UKM Suryadarma Ali, untuk menjalin kerjasama dengan Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) se-Jatim. Menkop dan UKM pada kesempatan itu juga mengucurkan pinjaman lunak Rp50 miliar untuk Koppontren.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006