Ratusan mahasiswa tersebut mengikuti Program Magang dan Studi Independent Bersertifikat (MSIB) serta Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Administrasi Kependudukan (MBKM-A)
Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 464 mahasiswa dari 41 universitas di seluruh Indonesia membantu pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) di kantor kecamatan dan kelurahan yang ada di Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Saya berharap adik-adik bukan hanya melakukan secara administrasi saja, tetapi bisa juga melihat menyempurnakan dan menambahkan pelayanan adminduk agar lebih baik," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat apel pelepasan ratusan mahasiswa di Taman Surya, Surabaya, Kamis.

Ratusan mahasiswa tersebut mengikuti Program Magang dan Studi Independent Bersertifikat (MSIB) serta Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Administrasi Kependudukan (MBKM-A). Tujuan dari program tersebut, salah satunya adalah membantu proses pengurusan dan pendataan adminduk di tingkat kelurahan dan kecamatan, di Kota Surabaya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya berharap kehadiran para mahasiswa di tingkat kecamatan dan kelurahan, dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan Pemkot Surabaya.

Ia berharap para mahasiswa yang ikut dalam program MSIB dan MBKM-A pada tahun ini bisa memberikan masukan kepada Dispendukcapil agar pelayanan permohonan pembuatan KTP, Kartu Keluarga (KK), akta kelahiran dan adminduk lainnya, bisa tuntas tepat waktu.

Menurut dia hingga saat ini masih ada keluhan dan temuan di lapangan soal kesulitan mengurus KTP.

"Nah itu, adik-adik mahasiswa bisa mengkritisi itu, apa sih yang membuat alur yang ada di Dispendukcapil, kecamatan, kelurahan itu kok tidak ada perubahan, lambat dan masih ada kendala," kata Eri Cahyadi.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, ratusan mahasiswa ini bagian dari penguatan pelayanan adminduk di Kota Surabaya dalam lima bulan ke depan, mulai September-Desember 2022.

"Jadi pelayanan adminduk ini bisa tuntas lebih cepat, cukup datang di kecamatan dan kelurahan," katanya.

Ia menjelaskan, sebelum para mahasiswa turun ke kecamatan dan kelurahan telah diberi bimbingan agar bisa melayani dengan baik. Bimbingannya mulai dari tata cara berkomunikasi dengan warga, cara melayani yang baik dan diberitahu alur pengurusan adminduk di Kota Surabaya.

"Nanti ada penilaian juga, bagaimana mereka memberikan pelayanan dan cara menyampaikannya kepada warga. Sebelumnya juga sudah disepakati bersama dengan masing-masing universitas," demikian Agus Imam Sonhaji.

Baca juga: ITS bagikan jurus dukung program magang mahasiswa bersertifikat

Baca juga: Program magang bersertifikat FHCI diikuti 16.000 mahasiswa hingga Juni

Baca juga: Ribuan mahasiswa daftar program "Magang Merdeka" di Kediri

Baca juga: Tiga mahasiswi asing ikuti program magang di SMA Muhammadiyah Sidoarjo

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022