Yogyakarta (ANTARA) - Belasan warga di sekitar Jalan Gambiran di Yogyakarta mendatangi kantor Dinas Perhubungan setempat, Kamis (1/9), untuk melayangkan protes atas kebijakan penerapan jalan searah di ruas Jalan Gambiran yang berlaku sejak 30 Agustus.

“Kami dan pelaku usaha di Jalan Gambiran merasakan penurunan omzet sejak diterapkan kebijakan jalan searah,” kata Ery Bernadhy, salah satu perwakilan warga saat menyampaikan keluhan di Dinas Perhubungan Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, warga tidak menolak penerapan kebijakan jalan searah di Jalan Gambiran karena ditujukan untuk kelancaran lalu lintas dan kepentingan lain yang lebih besar.

Baca juga: Ratusan warga blokade jalan tolak pengosongan lahan di Cakung

Hanya saja, dia berharap, kebijakan jalan searah ke selatan tersebut hanya diberlakukan untuk kendaraan roda empat atau lebih sehingga sepeda motor masih bisa melaju ke arah utara. “Rata-rata, pelanggan kami adalah mahasiswa yang menggunakan sepeda motor. Sehingga, dampaknya pun besar bagi usaha di sepanjang jalan ini jika ada larangan melaju ke utara,” katanya.

Hal senada disampaikan Anugerah yang menjalankan usaha fotokopi di Jalan Gambiran. “Banyak konsumen yang malas memutar hanya untuk fotokopi. Akibatnya, omzet pun turun,” katanya.
Ia pun mengusulkan agar kebijakan itu hanya diberlakukan untuk kendaraan roda empat saja atau lebih.

Baca juga: Sejumlah warga Batu Ampar tolak nama Jalan Entong Gendut

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan Yogyakarta, Golkari Made Yulianto, menampung aspirasi masyarakat terkait penerapan kebijakan jalan searah di Jalan Gambiran.

“Seluruh aspirasi dan masukan dari masyarakat akan kami tampung dan menjadi bagian dari evaluasi penerapan jalan searah ini. Setiap hari, ada petugas di lapangan yang akan mengamati bagaimana perubahan pola lalu-lintas di jalan itu,” katanya.

Uji coba akan terus dilakukan dan evaluasi pun dilakukan bertahap setidaknya pada hari ke-10 usai penerapan jalan searah. “Nanti tentu ada evaluasi. Jika ada metode lain yang bisa diterapkan tanpa mengubah alur, maka bisa diterapkan,” katanya.

Baca juga: Mahasiswa di Makassar menolak penundaan Pemilu 2024

Windarto menyebut, keluhan dan protes dari masyarakat pada kebijakan penerapan jalan searah kerap muncul, salah satunya saat penerapan jalan searah di Jalan Letnan Jenderal Soeprapto.

“Warga juga protes karena khawatir omzet usaha mereka turun. Tetapi, kondisi sekarang justru memberikan dampak positif bagi pelaku usaha karena parkir kendaraan menjadi lebih leluasa sehingga memudahkan konsumen,” katanya.

Baca juga: Arus lalu lintas di Tol Cawang-Grogol sempat dihentikan

Selain untuk meningkatkan kinerja jalan karena arus lalu lintas semakin lancar, perubahan jalan searah di Jalan Gambiran ditujukan untuk meningkatkan keselamatan berkendara.

Titik pertemuan antara Jalan Gambiran dan Jalan Pramuka menjadi salah satu lokasi rawan kecelakaan sehingga penerapan jalan searah tersebut dilakukan untuk semua jenis kendaraan tanpa terkecuali.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022