Mexico City (ANTARA) - Delapan migran tewas dan 37 lainnya diselamatkan saat berusaha menyeberangi Sungai Rio Grande yang meluap di dekat Eagle Pass, Texas, Amerika Serikat, kata pejabat AS, Jumat.

Para penjaga perbatasan, damkar dan kepolisian setempat mencari korban lain satu hari setelah insiden pada Kamis itu, kata juru bicara Pabean dan Perlindungan Perbatasan Rick Pauza.

Penjaga perbatasan pada Kamis menahan 53 migran, termasuk 27 orang yang diselamatkan dari sungai, kata Pauza, sedangkan pemerintah Meksiko menahan 39 orang.

Air Rio Grande meluap dalam beberapa hari terakhir akibat hujan sangat deras yang membanjiri jalan-jalan di Piedras Negras, Meksiko.

Baca juga: PBB prihatin atas tewasnya puluhan migran di Texas

Beberapa pria migran dari Venezuela berhasil menyeberangi sungai itu setelah satu jam lebih berjuang menahan arus.

Dengan bertelanjang dada, mereka menyeberang sambil membawa barang, menggunakan tali untuk membantu satu sama lain, dan berteriak, "Tolong! Tolong!" ketika hampir mencapai tepian sungai di AS.

Salah satu dari mereka berpegangan pada tiang beton di bawah jembatan internasional selama beberapa menit setelah rekan-rekanya berhasil tiba di tepian.

Dia terlihat takut melepas pegangan karena air mengalir deras, sebelum rekan-rekannya kembali untuk menolongnya.

Para pejabat lokal dan federal bergegas mencari hampir selusin anak migran tanpa pendamping, setelah Kepolisian Houston mengkhawatirkan keberadaan mereka, Reuters melaporkan pada Jumat.

Texas telah menjadi fokus dalam perdebatan sengit tentang imigran gelap dan kemungkinan akan menjadi isu penting dalam pemilihan umum tengah-periode di AS pada November.

Kasus kematian dan anak hilang menjadi tantangan bagi pemerintah Presiden Joe Biden ketika jumlah anak-anak tanpa pendamping yang tiba di perbatasan barat daya AS itu mencapai angka tertinggi.

Sumber: Reuters

Baca juga: Empat orang didakwa, penyelundupan yang tewaskan 53 migran di Texas
Baca juga: Terdakwa sopir truk pengangkut jasad migran Texas konsumsi narkoba

 

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022