Harare (ANTARA) - Korban meninggal akibat wabah campak di Zimbabwe hingga kini bertambah menjadi 685 orang, demikian menurut Kementerian Kesehatan pada Sabtu (3/8), lebih dari empat kali lipat dari laporan dua pekan lalu bahkan saat program vaksinasi nasional berlangsung.

"Zimbabwe mencatat 6.034 kasus terkonfirmasi, termasuk 4.266 dan 685 kematian," demikian unggahan Kemenkes di Twitter, menambahkan 191 kasus dan 37 kematian baru pada 1 September.

Sebagian besar kasus campak terjadi pada anak-anak berusia enam bulan - 15 tahun, terutama mereka yang berasal dari sekte agama yang tidak percaya pada vaksinasi, kata Menteri Informasi Monica Mutsvangwa Agustus lalu.

Menurut klaim pemerintah, sekte Apostolik tak percaya pada vaksinasi dan lebih mengandalkan doa. Pimpinan gereja Apostolik tidak menanggapi klaim pemerintah bahwa keyakinan mereka bertanggung jawab atas penyebaran kasus campak yang lebih tinggi.

Pemerintah merangkul para pemuka agama untuk menggalakkan dukungan dan kesadaran, kata Mutsvangwa.

Uskup Andby Makururu dari Gereja Apostolik Johanne Masowe tidak langsung menanggapi saat dihubungi pada Sabtu.

Sumber: Reuters
Baca juga: Zimbabwe salahkan pertemuan sekte penyebab lonjakan kasus campak
Baca juga: Republik Demokratik Kongo umumkan wabah campak
Baca juga: Samoa tetapkan status darurat campak

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022