Singapura (ANTARA) - Euro jatuh dan sedang menguji level terendah dua dekade di sesi Asia pada Senin pagi, setelah penutupan pipa pasokan gas utamanya ke Eropa oleh Rusia memicu kekhawatiran kekurangan energi, harga tinggi dan pukulan terhadap pertumbuhan, sementara indeks dolar AS mencapai tertinggi 20 tahun.

Euro menyentuh 0,9903 dolar di awal perdagangan Asia, sedikit di atas terendah bulan lalu di 0,99005 dolar. Sementara sterling mencapai level terendah 2,5 tahun di 1,1458 dolar.

Pound juga telah terbebani oleh kekhawatiran atas kenaikan biaya energi. Menteri luar negeri Inggris Liz Truss mengatakan pada akhir pekan dia akan segera mengambil tindakan untuk mengatasi kenaikan tagihan energi dan meningkatkan pasokan energi jika dia, seperti yang diperkirakan, menjadi perdana menteri Inggris berikutnya.

Yen pada 140,23 per dolar, berada di bawah tekanan mendekati level terendah 24 tahun. Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko melemah 0,3 persen dan mendekati level terendah tujuh minggu di 0,6790 dolar.

Indeks dolar AS mencapai level tertinggi baru dalam dua dekade, secara singkat melampaui 110.

Rusia membatalkan tenggat waktu Sabtu (3/9/2022) untuk aliran pipa Nord Stream dilanjutkan, dengan alasan kebocoran minyak di turbin. Itu bertepatan dengan menteri keuangan Kelompok Tujuh (G7) yang mengumumkan batas harga minyak Rusia.

"Semuanya mengarah ke euro yang lebih rendah," kata Carol Kong, rekan senior untuk ekonomi internasional dan strategi mata uang di Commonwealth Bank of Australia.

"Kami telah mendengar banyak berita negatif tentang ekonomi Eropa, dan saya pikir penurunan euro dapat berlanjut minggu ini."

Kenaikan suku bunga yang terlalu besar juga akan terjadi minggu ini. Pasar telah memperkirakan sekitar 75 persen peluang kenaikan 75 basis poin (bp) di Eropa dan hampir 70 persen peluang kenaikan 50 basis poin di Australia.

Perkiraan untuk kenaikan 75 basis poin di Amerika Serikat bulan ini telah sedikit berkurang setelah laporan pekerjaan yang beragam pada Jumat (2/9/2022), yang berisi beberapa petunjuk dari pasar tenaga kerja yang melonggar.

Dana Fed berjangka menyiratkan sekitar 55 persen peluang untuk kenaikan suku bunga Fed sebesar 75 basis poin.

Baca juga: Saham Asia melemah, sementara euro merosot akibat krisis energi
Baca juga: Aktivitas pabrik zona euro Agustus kontraksi, konsumen berhati-hati
Baca juga: Dolar jatuh karena euro menguat dipicu prospek ECB naikkan suku bunga

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022