Satu rumah di bantaran sungai hanyut terseret arus.
Palu (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah mengatakan sedikitnya 18 rumah terdampak banjir di Dusun dua Desa Huhak, Kecamatan Bunta pada Minggu (4/9) akibat air sungai meluap.
 
"Dari 18 rumah, satu rumah di bantaran sungai hanyut terseret arus. Banjir membawa material lumpur dan potongan kayu," kata Kepala BPBD Banggai Mujiono yang dihubungi dari Palu, Senin.
 
Ia menjelaskan, material kayu menyumbat lubang jembatan di Sungai Huhak sehingga air leluasa mengalir hingga ke pemukiman warga, bahkan aspal jalan di desa tersebut terkelupas karena air mengalir cukup deras
 
Dari peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa dan sejumlah warga terpaksa mengungsi karena rumah mereka tergenang lumpur dan saat ini tim reaksi cepat (TRC) BPBD setempat telah membatu pembersihan rumah warga terdampak, termasuk membersihkan material kayu terseret banjir.
 
BPBD juga telah mendirikan tenda darurat yang difungsikan untuk posko pengungsian, termasuk Dinas Sosial Banggai telah mendistribusikan makanan siap saji kepada warga terdampak.
 
"Kami mengerahkan delapan personel TRC membantu penanganan darurat di bantu TNI/Polri dan instansi teknis terkait," ujar Mujiono.

Baca juga: BPBD: 24 rumah rusak berat akibat banjir di Luwuk Timur Banggai

Baca juga: BPBD Sulteng : 500 jiwa korban banjir di Banggai mengungsi

 
Ia mengemukakan, di bagian hulu sungai ada aktivitas izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan alam oleh salah satu perusahaan resmi, sekaligus tempat pengumpulan kayu (PTn) hasil penebangan, diduga material kayu yang hanyut hingga ke perkampungan milik perusahaan tersebut.
 
Ia menambahkan, di bagian hulu juga terdapat area penggunaan lain (APL) yang dibuka masyarakat setempat .
"Kami telah berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kehutanan Sulteng melakukan peninjauan di bagian hulu, kemungkinan peristiwa banjir ini ada hubungannya dengan aktivitas tersebut," tutur Mujiono.
 
Sebagaimana hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu per tanggal 4 September 2022 bahwa, Kabupaten Banggai berstatus waspada dampak hujan lebat.
 
Guna percepatan penanggulangan, BPBD setempat melakukan langkah-langkah konkret supaya warga merasa aman.
"Warga terdampak sudah di evakuasi ke tempat yang aman, dan kami upayakan pemenuhan dasar mereka," demikian Mujiono.

Baca juga: Pemkab Banggai suplai air bersih untuk korban banjir Desa Pohi

Baca juga: Pemprov Sulteng normalisasi Sungai Dondo cegah banjir bandang

 

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022