Harmonisasi pengelolaan PSO melalui program Single Responsibility pengelolaan PSO sebagai salah satu langkah strategis perusahaan...
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan program Go Live Single Responsibility untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan khususnya petani penerima pupuk bersubsidi dan penyaluran serta distribusi pupuk bersubsidi dapat menjadi semakin baik.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa program Single Responsibility merupakan salah satu langkah strategis perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja dan optimalisasi fungsi pemasaran PSO dengan meningkatkan layanan penyaluran atau pendistribusian pupuk bersubsidi.

"Harmonisasi pengelolaan PSO melalui program Single Responsibility pengelolaan PSO sebagai salah satu langkah strategis perusahaan, dalam rangka meningkatkan kinerja dan optimalisasi fungsi pemasaran PSO, selain langkah strategis lainnya seperti rayonisasi wilayah PSO, harmonisasi produk non subsidi, pengadaan bersama, dan komersialisasi aset," kata Bakir.

Baca juga: Pupuk Indonesia targetkan jadi lima besar industri pupuk dunia

Bakir mengungkapkan bahwa program Single Responsibility merupakan respons cepat Pupuk Indonesia Grup atas diterbitkannya aturan baru mengenai pupuk bersubsidi yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022.

Menurut Bakir, program Single Responsibility memiliki beberapa tujuan seperti mengoptimalkan mekanisme penyaluran pupuk bersubsidi menjadi lebih fleksibel dan dinamis lantaran perubahan rayonisasi dapat dilakukan kapan saja tanpa mengganggu aktivitas penyaluran penjualan wilayah. Lalu, program ini juga untuk mengembangkan kompetensi tenaga pemasaran khususnya Account Executive (AE) dan Assistant Account Executive (AAE) di lapangan, sehingga dapat meningkatkan keterampilan tenaga pemasaran di lapangan dalam melayani pelanggan.

"Tenaga pemasar yang tadinya mengelola produk dari satu anak perusahaan akan mampu mengelola semua produk di suatu wilayah sehingga kompetensinya meningkat lebih komprehensif," katanya.

Program Single Responsibility juga meningkatkan budaya kinerja tenaga pemasaran agar lebih efektif. Siapapun tenaga pemasar yang ada di suatu wilayah harus menangani seluruh produk.

Baca juga: Pupuk Indonesia siapkan 113.856 ton pupuk untuk Jabar-Banten-DKI

Namun demikian, Bakir mengungkapkan bahwa langkah strategis Single Responsibility Pengelolaan PSO tersebut harus diikuti juga dengan langkah-langkah antisipatif yang efektif dan efisien, agar pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi tidak terganggu dan berjalan dengan lancar.

Untuk itu, Pupuk Indonesia juga terus melakukan transformasi dan digitalisasi di bidang pemasaran dan pengendalian dan monitoring penyaluran pupuk bersubsidi melalui Integrasi Aplikasi DIMAS, REKAN, MARKISA dan WCM.

"Mudah-mudahan dengan launching program Single Responsibility Pengelolaan PSO ini, program sentralisasi dan Single Responsibility Pengelolaan PSO dapat terlaksana dengan lancar dan diiringi langkah-langkah nyata dalam bentuk milestone-milestone yang tajam dan terukur," kata Bakir.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022