Jakarta (ANTARA) - Puluhan warga Amerika ditembak, 15 orang di antaranya tewas, di beberapa kota selama akhir pekan Hari Buruh di Amerika Serikat (AS) akibat kekerasan bersenjata melanda kota-kota besar AS, termasuk Philadelphia dan Chicago.

Kepolisian di Chicago melaporkan bahwa tujuh orang tewas dalam kekerasan bersenjata dan sedikitnya 44 orang ditembak antara Jumat (2/9) malam hingga Sabtu (3/9) malam waktu setempat.

ABC 7 Chicago melaporkan bahwa seorang pria berusia 24 tahun tertembak dengan beberapa tembakan di punggungnya setelah sejumlah penyerang menyergapnya sekitar pukul 18.30 pada Jumat, ketika dia berdiri di sebuah trotoar.

Pada malam yang sama, empat orang pria menembakkan 45 peluru ke arah anak laki-laki berusia 15 tahun saat dia sedang berjalan di Chicago Selatan. Dua peluru menembus punggungnya dan anak itu telah dilarikan ke rumah sakit.

Selepas tengah malam pada Sabtu, seorang pria berusia 31 tahun ditembak di dada di bagian utara Chicago dan kemudian meninggal di rumah sakit, menurut kepolisian tersebut.

Hanya beberapa jam kemudian, seorang pria berusia 22 tahun meninggal akibat beberapa luka tembak setelah dilarikan ke University of Chicago Medical Center.
 
   Pada Sabtu sore waktu setempat, seorang pria berusia 28 tahun tewas ditembak dalam pertikaian di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Chicago


Sekitar pukul 23.00 pada Sabtu, seorang pria berusia 20 tahun tewas ditembak setelah terjadi pertikaian di dalam rumah seseorang, menurut pihak penegak hukum. Sejauh ini tidak ada penangkapan yang dilakukan.

Philadelphia, yang dijuluki sebagai "kota cinta persaudaraan", mencatat gelombang kekerasan bersenjata selama libur akhir pekan. Dalam 72 jam, setidaknya 27 orang ditembak, dengan delapan di antaranya tewas, menurut Fox 29.

Sekitar pukul 4.00 pada Sabtu yang sama, dua pria tewas ditembak di lingkungan Kingsessing, Philadelphia. Hanya beberapa jam kemudian, seorang pria berusia 45 tahun tewas ditembak di area Hunting Park di kota tersebut.

Pada Minggu (4/9) sekitar pukul 13.45, seorang pria berusia 19 tahun tewas ditembak dalam pertikaian di sebuah restoran ayam drive-in di Philadelphia barat. Kemudian, seorang warga berusia 22 tahun terkena beberapa tembakan di area Wissinoming, Philadelphian, dan dirawat di rumah sakit.

Hingga Minggu, Philadelphia telah mencatat 364 kasus pembunuhan pada tahun ini, dan melaporkan lonjakan 2.440 kasus penembakan per 28 Agustus.

Para kritikus mengungkapkan bahwa kasus penembakan dan kematian akibat senjata api meroket di sejumlah kota seperti Chicago dan Philadelphia, dengan anggota parlemen progresif dan pejabat kota tersebut yang telah menyerukan untuk membubarkan kepolisian.

Pewarta: Xinhua
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022