Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengoperasikan kembali bus antikorupsi setelah vakum dua tahun sejak pandemi COVID-19.

Mengusung tema "Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi", bus antikorupsi akan menjelajah tiga provinsi sejak dimulai sejak 9 September sampai dengan 9 Oktober 2022. Roadshow Bus KPK 2022 secara resmi diluncurkan melalui prosesi di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa.

"KPK tidak pernah berhenti untuk memberantas korupsi baik itu dilakukan dengan cara pencegahan maupun pendidikan. Hari ini, KPK meluncurkan program yang kami sebut dengan bus KPK 2022 dengan tema 'Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi'," kata Ketua KPK Firli Bahuri saat acara peluncuran bus tersebut di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan bus antikorupsi merupakan bagian dari upaya KPK dalam memberantas korupsi dengan cara membangun perilaku dan budaya antikorupsi melalui pendidikan antikorupsi.

Baca juga: KPK ingin UIN Mataram cetak lulusan berintegritas

"Kami ingin bahwa betul-betul perilaku antikorupsi itu terbangun dari individu, berkembang kepada kelompok dan komunitas bangsa dan negara sehingga suatu saat kami menginginkan Indonesia itu betul-betul bebas dari korupsi karena setiap individunya ingin membebaskan negeri ini dari praktik-praktik korupsi," ucap Firli.

Selain, kata dia, bus antikorupsi bakal mengkampanyekan nilai-nilai antikorupsi kepada pelajar, mahasiswa maupun penggiat antikorupsi.

"Aktivitasnya banyak, ada yang bentuk sosialisasi kampanye antikorupsi di kampus-kampus. Ada juga yang kepada komunitas, baik itu anak muda, pelajar, mahasiswa, kelompok-kelompok antikorupsi, penggiat antikorupsi, lembaga sosial masyarakat," tuturnya.

Ia menjelaskan terdapat sembilan kabupaten/kota yang akan dikunjungi bus antikorupsi KPK, yakni Kota Palembang, Kota Prabumulih, Kabupaten Ogan Komering Ilir (Provinsi Sumatera Selatan).

Selanjutnya, Kota Metro, Kota Bandarlampung, dan Kabupaten Lampung Selatan (Provinsi Lampung) serta Kota Serang, Kota Cilegon, dan Kota Tangerang Selatan (Provinsi Banten).

Firli mengungkapkan bahwa sembilan kabupaten/kota tersebut dimaknai sesuai dengan sembilan nilai antikorupsi, yakni jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras.

Bus antikorupsi pertama kali diluncurkan pada 2014, dengan nama awal bus Anti-Corruption Learning Center (ACLC). Setelah melalui sejumlah perbaikan, pada 2018-2019, bus antikorupsi menempuh perjalanan dan hadir di 40 kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Pada 2022, roadshow bus antikorupsi kembali digelar dan sekaligus menjadi bagian dari rangkaian kegiatan menuju peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang akan digelar pada Desember mendatang.

Baca juga: Wagub DKI minta prasangka baik terkait pemeriksaan Anies oleh KPK
Baca juga: KPK minta keterangan Anies untuk dapat gambaran utuh soal Formula E
Baca juga: KPK periksa 6 saksi dalami penerimaan uang oleh mantan Wali Kota Ambon

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022