Kejaksaan tidak berani simpan barang-barang seperti itu, akhirnya dikembalikan kepada kami.
Kendari (ANTARA) - Gudang penyimpanan bahan peledak di Markas Komando (Mako) Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Sulawesi Tenggara, Kamis, meledak.

Ledakan tersebut diduga berasal dari gudang barang bukti (BB) bom ikan hasil sitaan Ditpolairud Polda Sultra.

Direktur Polairud Polda Sultra Kombes Suryo Aji di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa ledakan itu berasal dari gudang penyimpanan barang bukti.

"Ini adalah barang bukti kasus bom ikan. Kemudian kasus-kasus ini sudah tahap dua, artinya sudah diserahkan ke kejaksaan tersangka dan barang bukti," katanya.

Karena tidak ada yang menerima barang bukti tersebut, pihaknya kemudian membuat gudang untuk menyimpan barang bukti tersebut.

"Kejaksaan tidak berani simpan barang-barang seperti itu, akhirnya dikembalikan kepada kami. Rumah Penyimpanan Barang Sitaan Negara (Rupbasan) juga tidak mau menerima barang seperti itu," ujar dia.

Menurut keterangan warga yang tinggal di sekitar Mako, ledakan terjadi menjelang waktu salat Subuh sekitar pukul 04.00 WITA.

"Menjelang subuh tadi. Masjid sudah bunyi sekitar pukul 04.00," ujar Nursiah, warga RT 005 RW 003.

Nursiah mengatakan bahwa ledakan berasal dari area Mako Ditpolairud Polda Sultra, Jalan Bhayangkara Bahari, Kelurahan Poasia, Kecamatan Abeli, Kota Kendari.

"Ledakan pertama itu seperti dentuman, kemudian ledakan kedua diikuti suara pasir yang jatuh di atap rumah. Ledakan ketiganya yang besar sekali, terbongkar saya punya pintu rumah. Saya pun lari keluar rumah," katanya.

Akibat terjadinya ledakan ini, kata Nursiah yang tinggal tepat di sebelah Mako Ditpolairud, beberapa bagian rumahnya mengalami kerusakan.

"Pintu rusak sama jendela retak. Dinding rumah juga ada yang rusak," ujarnya.

Warga lainnya bernama Jufri mengatakan bahwa rumah permanen miliknya juga mengalami kerusakan, yakni beberapa bagian tembok rumah mengalami retak.

Ia berharap Ditpolairud Polda Sultra membantu masyarakat yang terdampak ledakan ini untuk membenahi rumah mereka.

"Lisplang rumah retak, tembok retak, atap sepertinya goyang ini. Lampu rumah juga ada yang hampir copot dari dudukannya. Ya, mudah-mudahan ada sedikit bantuan dari Polairud untuk memperbaiki rumah," katanya.

Hingga berita ini disiarkan, awak media belum diizinkan masuk ke area TKP karena Tim Inafis Polda Sultra masih lakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Puslabfor lakukan investigasi di lokasi ledakan gudang minyak di Jambi
Baca juga: RSUP Prof Ngoerah: Dua korban ledakan kompor di Gianyar meninggal

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022