Jakarta (ANTARA News) - Perum Pegadaian Pusat mengharapkan pada tahun 2007 akan bisa menjadi Perseroan Terbatas (PT) setelah beberapa lama tertunda. "Untuk meningkatkan permodalan, pegadaian harus bisa menjadi persero, sehingga bisa mengajukan diri untuk masuk bursa modal dengan menawarkan sahamnya," kata Dirut Perum Pegadaian Pusat, Deddy Kusdedi kepada pers saat HUT Pegadaian ke 105 di Bogor, Minggu. Menurut dia, Pegadaian membutuhkan dana yang cukup besar untuk memenuhi permintaan nasabah yang terus meningkat. Untuk bisa memenuhi kebutuhan dana itu, maka perusahaan harus mengubah statusnya menjadi pesero. Dengan statusnya yang baru itu, nantinya kebutuhan dana untuk menghadapi persaingan yang makin ketat dapat diatasi dengan meraih dana di pasar modal, karena kebutuhan dana Pegadaian yang selama ini diharapkan dari pemerintah agak sulit diperoleh, katanya. "Kami memaklumi kondisi pemerintah saat ini. Meski demikian kami telah menerima bantuan dana dari Surat Utang Pemerintah (SUP) sebesar Rp210 miliar, dan mengajukan tambahan bantuan dana dari pemerintah" tegasnya. Pegadaian, menurut dia, saat ini membutuhkan dana sebesar Rp1,6 triliun yang diharapkan bisa diperoleh dari SUP pemerintah sebesar Rp600 miliar, Rp500 miliar dari sindikasi perbankan seperti Bank BCA, Bank Bukopin dan Bank Mega, sedangkan sisanya Rp600 miliar dari obligasi. Kebutuhan dana sebesar Rp1,1 triliun untuk disalurkan ke konvensional dan Rp500 miliar ke Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Dana sebesar itu sebenarnya dapat diatasi dengan pihak perbankan yang menyatakan siap melakukan negosiasi dengan Pegadaian berapa pun dana yang dibutuhkan, katanya. Deddy Kusdedi mengatakan, Pegadaian pada 2006 akan menyalurkan kredit sebesar Rp16 triliun naik dibanding tahun lalu yang mencapai Rp14 triliun, melihat prospek pasarnya cukup besar. Dari dana kredit sebesar Rp16 triliun itu, sebanyak 50 persen akan difokuskan ke sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan 50 persen lagi diberikan ke kredit gadai saham, katanya. Penyaluran kredit sebesar Rp16 triliun itu diharapkan dapat meraih laba bersih sebesar Rp224 miliar dan aset perusahaan mencapai Rp5,5 triliun atau rata-rata pertumbuhan minimum 15 persen, tambahnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006