Pekalongan (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia tidak perlu memutus hubungan politik dengan Australia menyusul adanya karikatur Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dimuat di media Negara Kanguru itu, demikian penegasan mantan Ketua MPR, Prof DR Amien Rais. "Saya harap Presiden SBY biasa saja dalam menyikapi hal itu, dan jangan putuskan hubungan politik dengan Australia, karena hal itu tidak perlu," kata Ketua MPP DPP Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, di Pekalongan. Dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Gajah Mada (Fisipol UGM) Yogyakarta itu mengatakan, ukuran kebebasan pers di Indonesia dengan negara Barat memang berbeda, sehingga munculnya karikatur Presiden SBY yang dinilai melecehkan tersebut merupakan hal yang biasa bagi kalangan pers barat. Dikatakannya, peristiwa gambar karikatur seorang presiden yang terjadi saat ini bukan hal yang baru lagi, sebab sebelumnya juga menimpa mantan seorang Presiden Iran, Ayattullah Khomeini. "Saya pernah melihat monyet besar di kebun binatang Chicago, dan binatang itu diberi kopiah haji dengan tulisan Khomeini," katanya. Karena itu, lanjutnya, Pemerintah Indonesia tidak perlu memperuncing ketegangan dengan Australia, namun harus dihadapi sikap profesional saja. "Kita sebenarnya dilecehkan, tetapi tidak boleh berlebihan dalam menyikapinya, apalagi dengan cara mengamuk," kata mantan Ketua Umum DPP PAN itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006