Di awal dulu, pemasangan jargas ini sempat banyak ditolak. Namun, kini malah warga rebutan minta diprioritaskan pemasangannya
Jakarta (ANTARA) - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk telah menyelesaikan pembangunan jaringan gas bumi (jargas) baru yang melayani sebanyak 4.153 rumah tangga di Probolinggo, Jawa Timur.

General Manager Sales And Operation Region III PGN Edi Armawiria dalam keterangannya di Jakarta, Jumat mengatakan pembangunan jargas tersebut merupakan upaya mengoptimalkan target satu juta sambungan rumah tangga.

Peresmian jargas untuk 4.153 rumah tangga tersebut berlangsung di Kecamatan Kanigaran, Probolinggo, Jatim, Jumat, yang dihadiri Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman, Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas, dan Edi Armawiria.

Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin menyebutkan saat ini sudah ada total 15 ribu lebih jargas rumah tangga di wilayahnya. "Di awal dulu, pemasangan jargas ini sempat banyak ditolak. Namun, kini malah warga rebutan minta diprioritaskan pemasangannya," ujarnya.

Wali Kota yang akrab dipanggil Habib Hadi ini pun berencana pada pekan depan menyurati Kementerian ESDM untuk meminta tambahan 15 ribu sambungan jargas.

"Kami berharap jika dari APBN ini sudah habis kuotanya, mungkin bisa dikembangkan jadi jargas mandiri, sehingga masyarakat Probolinggo bisa menikmati semua. Untuk kawasan Kanigaran ini sudah ada 15 pengembangan properti yang artinya ada pasar jargas mandiri yang potensial," tuturnya.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyebutkan total pembangunan jargas rumah tangga melalui APBN 2022 ada sebanyak 40.777 unit.

"Hingga akhir 2021, pemerintah sudah bangun 662 ribu lebih jargas rumah tangga di Indonesia. Dengan adanya pipa jargas untuk rumah tangga ini akan membuat ekonomi rumah tangga lebih baik lagi," ujarnya.

Edi menambahkan progres infrastruktur jargas di Probolinggo sudah mencapai 95 persen.

Jargas ini bisa dituntaskan atas kerja sama dan dukungan dari Kementerian ESDM, SKK Migas, BPH Migas, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Probolinggo, PT Pertamina (Persero), PT Amythas, PT Panca Indah Jayamahe, dan Husky CNOOC Madura Ltd.

"Hal ini adalah upaya mendukung transisi energi menuju energi bersih yang harus menjadi prioritas. PGN bertekad untuk terus berkontribusi dan menjadi bagian dalam mengejar target bauran energi bersih di Indonesia," papar Edi.

Pemerintah telah menetapkan akan mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen pada 2030.

"Penambahan titik jaringan gas rumah tangga hari ini semoga semakin mempermudah akses energi gas bumi bagi 4.153 pelanggan," papar Edi.

Sementara itu, Komite BPH Migas Wahyudi Anas mengatakan pembangunan jargas rumah tangga harus dimaksimalkan, sebab subsidi elpiji telah membebani keuangan negara.

"BPH Migas telah menetapkan harga jual gas di Probolinggo dengan harga rumah tangga kelompok I sebesar Rp4.250 per meter kubik. Jika dikonversi ke elpiji jadi Rp5.100 per kubiknya. Artinya, jargas ini bisa lebih murah," terangnya.

PGN juga telah menyiapkan jargas mandiri dengan harga Rp10.000 per meter kubik. Lebih mahal karena segmentasi dan ada beberapa tambahan fitur layanan.

Saat ini, Sales and Operation Region (SOR) III PGN, yang mencakup wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur mengelola sebanyak 150.450 pelanggan rumah tangga yang tersebar di Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Blora, Kota Semarang, Kota Magelang, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Jombang, Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Probolinggo.

Baca juga: PGN dan MUJ siap bekerja sama kembangkan jargas 472.032 SR di Jabar
Baca juga: Subholding Gas Pertamina: Jargas berikan penghematan Rp1,78 triliun
Baca juga: PGN gelar pelatihan penyambungan pipa jargas di DIY

 

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022