Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendorong peran Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) dan food bank untuk menyediakan protein hewani sebagai upaya pencegahan terjadinya kekerdilan pada anak (stunting).

“Mempercepat penurunan stunting butuh asupan gizi yang baik dan seimbang. Makanya, percontohan makanan yang untuk mencegah stunting dengan bentuk gizi seimbang untuk anak di bawah dua tahun itu penting, tapi produk lokal,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat ditemui ANTARA usai Rakernas AKU 2022 di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Ahli: HUT RI momen tingkatkan akses pangan lokal cegah stunting

Hasto menyatakan jika UPPKA melalui Badan Pengurus Pusat Andalan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Kelompok Akseptor (BPP AKU), dapat menggencarkan penggunaan protein hewani yang berasal dari pangan lokal.

Sebagai kelompok usaha dalam keluarga, UPPKA dapat dijadikan sebagai wadah, untuk memperkenalkan makanan bergizi yang mudah dijangkau seperti penggunaan ikan, telur dan beras yang sudah terfortivikasi.

Baca juga: Akademisi: Cegah stunting dengan konsumsi protein hewani

“Itu kita kampanyekan saja, kalau mau hamil tiga bulan sebelum hamil (harus mengkonsumsi) beras fortifikasi. Jadi ada asam folatnya, ada zing-nya dan suaminya ada itu juga harus sama, karena spermanya juga jelek kalau kekurangan zing,” ucapnya.

Kemudian dalam hal menggencarkan pre-konsepsi, UPPKA bisa membuka kelas pra-nikah yang menghadirkan dokter baik secara virtual, untuk melakukan konsultasi juga pemahaman pentingnya ber-KB. Menurutnya, hal itu memungkinkan karena telemedisin telah hadir di tengah masyarakat.

Baca juga: Cegah stunting di Kaltim dengan asupan protein hewani

“Kalau sudah ada 10 orang, itu bisa dibahas satu-satu. Misalnya tingginya berapa, beratnya berapa, Hb nya berapa, kalau mau hamil kira-kira kurang apa itu sebenarnya menarik,” ujarnya.

Di samping menggencarkan protein hewani juga pre-konsepsi, Hasto menyebut bahwa kehadiran food bank harus lebih digencarkan agar semua penduduk di Indonesia terbebas dari stunting dan tidak ada makanan yang terbuang secara sia-sia.

Baca juga: Menkes ingatkan pentingnya asupan protein demi cegah anak stunting

Hasto menyoroti apabila banyak keluarga dapat menikmati makanan sehat dengan jumlah yang banyak. Tetapi terkadang banyak pula makanan yang dibuang secara cuma-cuma.

Oleh karenanya, Hasto mengatakan food bank dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan makanan sehat kepada keluarga berisiko stunting. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan menggaet CSR yang tersebar di daerahnya masing-masing.

“Mudah-mudahan BKKBN dalam waktu dekat bisa mendapatkan mitra yang gong (tepat). Saya juga ingin bermitra dengan media tertentu, untuk menjadi collecting bantuan,” katanya.

Baca juga: Ahli ingatkan pentingnya konsumsi protein hewani cegah stunting

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022