Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menyebut terjadi empat rangkaian gempa bumi dengan sejumlah magnitudo mengguncang Mamberamo Raya, Papua, Sabtu.

Empat rangkaian gempa bumi tersebut yakni 5,9 magnitudo, 6,9 magnitudo, 5,5 magnitudo, dan 6,2 magnitudo mulai pukul 06.31.48 WIB sampai dengan pukul 07.05.14 wilayah Mamberamo Tengah, Mamberamo Raya, Papua.

Baca juga: Gempa dengan magnitudo 6,0 guncang Mamberamo

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update gempa pertama dengan magnitudo M6,1, gempa kedua M5,9, gempa ketiga M5,5, dan gempa keempat M6,2. Episenter gempa bumi pertama terletak pada koordinat 2,21 LS, 138,25 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km arah Timur Laut Mamberamo Tengah, Mamberamo Raya, Papua pada kedalaman 19 km.

Dalam keterangan tertulisnya, Daryono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, empat gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Anjak Mamberamo. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa keempat gempa bumi yang tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik.

Baca juga: Gempa M 5,0 guncang Papua akibat aktivitas Sesar Anjak Mamberamo

Gempa bumi itu berdampak dan dirasakan di daerah Sarmi dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Mamberamo dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu) dan daerah Jayapura dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan sebagai dampak gempa. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: Gempa di Papua bukti Sesar Anjak Mamberamo zona sumber paling aktif

“Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau agar menjauh dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” kata dia.

Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022