Jakarta (ANTARA) - Forum Pasar Kopi yang melibatkan industri hingga pemerhati lingkungan menyorot potensi kelangkaan kopi secara global akibat pengaruh perubahan iklim yang dapat merusak tanaman.

Dilansir dari siaran pers Roemah Indonesia BV yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebutkan analisis Stockholm Environment Institute baru-baru ini menyatakan perubahan iklim dapat mengurangi produksi kopi Arabika global sebesar 45,2 persen dan produksi Robusta global sebesar 23,5 persen.

Direktur Climate Reality Indonesia Amanda Katili mengatakan, perubahan iklim memerlukan pendekatan dua arah, yaitu mengurangi penyebabnya sehingga manusia dapat membatasi tingkat perubahan.

"Dan beradaptasi dengan konsekuensinya sehingga lebih mudah untuk hidup dengan dampaknya," katanya.

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir Resmikan Pameran Pasar Kopi di Eropa

Baca juga: PTPN Group dukung pasar kopi Indonesia di Amsterdam


Ia menambahkan, keragaman dan kesinambungan kopi terhadap alam serta keberlanjutannya di masa depan menjadi isu penting yang perlu dikampanyekan.

Talkshow yang diselenggarakan di Amsterdam bertajuk Pasar Kopi - Indonesian Coffee Market & Coffee History Exhibition pada 1-7 September 2022 diresmikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Tujuannya, mengangkat posisi Indonesia agar menjadi aktor penting dalam rantai suplai perdagangan kopi Indonesia di tingkat internasional.

Narasumber dalam talkshow itu menunjukkan bahwa para pemangku kepentingan, termasuk pelaku di industri kopi berupaya melaksanakan berbagai aksi iklim yang mengacu pada serangkaian kegiatan, mekanisme, maupun instrumen kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi tingkat keparahan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan dampaknya.

Upaya nyata menyikapi perubahan iklim dalam industri kopi salah satunya ditunjukkan Co-founder Dua Coffee Shop, Rinaldi Nurpratama melalui penggunaan wadah kopi yang dapat digunakan kembali.

"Saya juga terbuka untuk bekerja sama agar generasi muda lebih memahami industri kopi dari hulu ke hilir, termasuk melalui games ataupun metaverse," katanya.*

​​​​​Baca juga: BPOLBF fasilitasi pertemuan bisnis perluas pasar Kopi Manggarai

Baca juga: Dosen-mahasiswa UB dampingi UMKM tingkatkan jejaring pasar Kopi Bromo

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022