Paris (ANTARA News) - Penyedia teknologi telekomunikasi Perancis Alcatel dan sainganya dari Amerika Serikat (AS) Lucent Technologies pada Minggu mengumumkan merger yang menciptakan raksasa telekomunikasi global senilai 33 miliar dolar. Transaksi tersebut akan memberikan penyebaran produk yang lebih besar dan kekuatan pasar, sementara perusahaan itu mengatakan, mereka diperkirakan akan memangkas sekitar 8.800 dari 88.000 tenaga kerja mereka sehubungan keinginan melakukan penghematan 1,4 miliar euro (1,7 miliar dolar). "Dewan dua perusahaan dengan suara bulat menyetujui merger ... untuk membentuk tidak kurang dari penyedia jasa telekomunikasi terdepan," kata Ketua dan CEO Alcatel Serge Tchuruk dalam konferensi pers via telepon. Menurut sumber yang dekat dengan perundingan, Alcatel akan menguasai sekitar 60 persen dari modal perusahaan baru itu, sementara Lucent memiliki 40 persen. Kelompok baru itu, yang akan berkantor pusat di Paris dan dicatatkan di bursa Euronext, memiliki omset yang digabungkan sekitar 21 miliar euro (25 miliar) untuk 2005, kata pernyataan itu. Nama perusahaan baru itu akan diumumkan kemudian. Dengan nilai Alcatel sekitar 20 miliar dolar dan Lucent hampir 13 miliar dolar, kapitalisasi gabungan mereka akan mendekati 33 miliar dolar -- yang menciptakan pembuat peralatan dan jaringa telepon dan internet terbesar kedua dunia, hampir sama dengan produsen utama Cisco Systems. "Tujuan utama merger ini adalah untuk mendorong pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan dan hasil, dengan mengeksploitasi peluang pasar di jaringan, jasa dan aplikasi generasi baru, sementara juga menghasilkan sinergi yang penting," kata pernyataan itu. CEO perusahaan gabungan itu akan dijabat oleh Ketua dan CEO Lucent, Patricia Russo, perusahaan itu mengumumkan. Tchuruk dari Alcatel akan menjadi ketua non-eksekutif perusahaan gabungan itu. Kedua perusahaan itu akan memiliki perwakilan yang sama di dewan gabungan di dalam apa yang mereka gambarkan sebagai "merger sederajat". Perusahaan itu sebelumnya pernah berniat merger pada 2001. "Skala, jangkauan dan kemampuan global perusahaan gabungan akan meningkatkan nilai jangka panjang bagi pemegang saham, pelanggan dan karyawan," kata pernyataan dari Alcatel. Tchuruk menekankan bahwa pembaharuan dan biaya rendah merupakan kunci untuk sukses di pasar yang sangat bersaing, dengan merger yang menguntungkan perusahaan di kedua pihak. "Skala dan kecepatan di pasar telah menjadi lebih kritis karena lanskap komunikasi berubah dengan cepat karena persaingan, konsolidasi dan kompleksitas -- tiga kekuatan industri yang kini membuat penggabungan ini wajar untuk kedua perusahaan," katanya. Perusahaan itu saling melengkapi, terlibat dalam kegiatan yang sama yakni menyediakan peralatan untuk telepon bergerak dan tetap. Keduanya menawarkan apa yang disebut triple play jasa Internet -- yang menggabungkan Internet kecepatan tinggi, televisi dan telepon -- dan quadruple play, yang memasukkan jasa (telepon) tanpa kabel, serta telepon baik tetap maupun bergerak serta televisi. Mereka juga bekerja atas ide baru dan pembaruan jaringan. Namun mereka difokuskan pada wilayah yang berbeda, dengan kegiatan Lucent terutama di pasar AS, sementara Alcatel terikat di sejumlah pasar Asia dan Eropa. Anak perusahaan produsen peralatan raksasa AS, AT and T yang bangkrut dan menjadi independen pada 1996, Lucent tumbuh dengan pesat pada akhir 1990-an hingga balon teknologi meledak pada 2002, ketika perusahaan itu bangkrut. Perusahaan itu tetap hidup melalui ribuan PHK dan pemangkasan anggaran yang drastis. Alcatel juga terkena pukulan keras dengan meledaknya balon teknologi tinggi dan Internet. Transaksi dengan Lucent mencerminkan kesempatan bagi perusahaan Perancis itu untuk mempertegas kembali kehadirannya di pasar Amerika. Merger, begitu disetujui regulator, akan dipengaruhi oleh penerimaan pemegang saham Lucent sebesar 0,1952 American Depository Receipt (ADR) yang mencerminkan satu saham Alcatel. ADR itu akan didaftarkan di Bursa Efek New York. Sektor telekomunikasi akhir-akhir ini terapung-apung dengan transaksi konsolidasi. AT and T secara bertahap meraih kembali status yang dinikmati sebelum kehancuran monopolinya pada 1984. Setelah pengambilaihannya baru-baru ini oleh SBC Communications Inc., AT and T bulan lalu mengumumkan rencana untuk membeli BellSouth senilai 67 miliar dolar.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006