Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) mengajak perusahaan-perusahaan rintisan atau startup untuk ikut dalam program PLN Elevate Electricity Innovation (Elevation) Watts Up yang berfokus terhadap inovasi dan solusi energi masa depan Indonesia.
 
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan program itu bertujuan memberikan akses konsultasi dengan para ahli, membina perusahaan rintisan, dan memberikan kesempatan bagi perusahaan rintisan untuk mengimplementasikan solusi mereka ke dalam ekosistem PLN.
 
"PLN Elevation adalah rangkaian dari BUMN Startup Day. Kali ini, kami kumpulkan anak-anak muda, kami dengarkan aspirasi mereka, kami dengarkan inovasi mereka, kami dengarkan mimpi mereka," kata Darmawan dalam peluncuran PLN Elevation Watts Up di Bengkel Space Fairgrounds SCBD, Jakarta, Senin.

Kali ini, kami akan memberikan semangat bagi anak-anak muda itu agar mereka bukan hanya berani bermimpi tetapi mewujudkan mimpi dalam wujud yang nyata," imbuhnya.

Baca juga: Kementerian ESDM: Masa depan Indonesia cerah dengan energi bersih
 
Program PLN Elevation merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PLN.
 
Perseroan akan memilih 10 perusahaan terbaik. Mereka yang terpilih akan mendapatkan dukungan dana pengembangan usaha hingga Rp1,45 miliar dengan dukungan pembinaan oleh para mentor kelas dunia.
 
"Ada bisnisnya ada investasinya, bagaimana mereka menghadapi berbagai tantangan, kami dampingi agar tantangan ini dapat diurai dan diselesaikan, sehingga Insya Allah dengan adanya kumpulan seperti ini merupakan suatu pergerakan yang luar biasa," kata Darmawan.
 
Dalam program PLN Elevation, perseroan berkolaborasi dengan Lestari lantaran pemakaian metode sandboxing yang dihadapkan dapat mengakselerasi solusi-solusi serta mencegah terjadinya kondisi startup bubble burst. Kondisi itu ditandai dengan startup yang cepat berkembang namun juga cepat mengalami penurunan nilai.

Baca juga: DPR: Energi baru terbarukan penting bagi masa depan RI
 
Selama masa pembinaan, 10 perusahaan rintisan terpilih bakal melakukan sandboxing atau uji coba solusi dan inovasi mereka pada lingkungan ekosistem PLN. Sandboxing itu diharapkan dapat mencegah terjadinya startup bubble burst yang menjadi momok tersendiri.
 
Direktur Lestari Cynthia Krisanti mengatakan saat ini permasalahan utama terkait fenomena PHK massal oleh perusahaan rintisan adalah pendanaan yang tidak stabil.
 
Menurutnya, masalah pendanaan sering kali terjadi pada startup yang berinvestasi sebelum kecocokan pasar produk atau product market fit dapat dipastikan. Salah satu prinsip utama dalam menumbuhkan startup adalah memastikan kebutuhan solusi atau teknologi oleh pasar saat ini.
 
"Untuk periode seleksi akan kami alokasikan sekitar satu bulan. Kami sebenarnya sudah buka registrasinya per dua pekan lalu dan akan kami tutup kurang lebih tiga pekan lagi dari sekarang atau pekan kedua Oktober 2022," kata Cynthia.
 
Cynthia mengharapkan ada 500 perusahaan rintisan yang bergabung dalam program PLN Elevation. Dari ratusan perusahaan itu nantinya akan dipilih Top 20 dan akhirnya akan dipilih Top 3 yang akan mendapatkan hadiah hingga Rp450 juta.
 
Dia menjelaskan ada tiga fokus area untuk program PLN Elevation, yaitu energi hijau, ekosistem elektrik, dan optimalisasi aset.
 
Dalam fokus energi hijau lebih terkait dengan energi terbarukan dan sumber-sumber energi lainnya. Kalau terkait ekosistem elektrik itu, seperti perusahaan rintisan bidang kendaraan listrik maupun pemain ekosistem baterai.
 
Sedangkan aset optimalisasi mengarah kepada aset-aset PLN yang secara spesialisasi end to end agar menjadikan perusahaan rintisan itu bisa bantu secara keseluruhan.
 
Para pemilik dan pengembang startup yang tertarik dengan agenda penuh inovasi ini dapat mendaftarkan diri melalui laman https://futurelestari.com.
 
"Poin utamanya adalah pembeda dari program startup kami dengan lainnya adalah kami kasih kesempatan untuk startup-startup ini untuk mengimplementasikan dalam bentuk fase pilot di ekosistemnya PLN," terang Cynthia.

 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022