Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyiapkan pendanaan inovatif berupa blue financing untuk membiayai program pengembangan sektor kelautan dan perikanan Indonesia dalam upaya mencapai target visi Indonesia Maju 2045.

Plt Deputi Maritim dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati dalam seminar bertajuk "Sustainable Blue Financing" yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu, mengatakan diperlukan pendanaan inovatif di luar APBN untuk mencapai target sektor kelautan di 2045 yaitu berkontribusi 12,5 persen terhadap PDB.

"Sektor kelautan ini juga menjadi rencana strategi nasional 2020-2024, melalui strategi kemaritiman, kelautan perikanan dalam RPJMN juga disebutkan kebutuhan pendanaan diperkirakan mencapai 4,3 miliar dolar AS, sedangkan pemerintah melalui APBN hanya mampu mendanai 20 hingga 25 persen dari kebutuhan pendanaan tersebut," katanya.

Vivi menyebutkan kebutuhan dana pembiayaan untuk mencapai SDGs tahun 2030 mencapai 4,75 miliar dolar AS. "Oleh karena itu, diharapkan adanya pengembangan pendanaan inovatif yang salah satunya melalui blue economy activity project yang diharapkan dapat menutupi gap pendanaan tersebut 75 sampai 80 persen," katanya.

Sebelumnya, Kemenko Kemaritiman dan Investasi telah mengembangkan blue financing strategy dari sisi inovasi pendanaan. Dia menyebut Indonesia telah mengeluarkan instrumen pendanaan sebelumnya yaitu Green Bond atau sukuk yang mencapai 3,5 miliar dolar AS dan SDG Bond tahun 2021 sekitar 500 juta euro. SDG Bond rencananya akan diperbesar lagi mencapai Rp61 triliun.

"Namun, pendanaan inovatif tentunya masih belum mencukupi kebutuhan sektor kelautan. Oleh karena itu, untuk memenuhi kekurangan pendanaan saat ini Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas sedang mencoba mengembangkan blue bond yang nilainya akan diidentifikasi dari kebutuhan pembangunan khususnya di sektor kelautan ini," kata Vivi.

Ke depannya, Bappenas berencana membuat beberapa langkah konkret yaitu menyusun Indonesia Blue Finance Instrument Guideline yang merupakan penggabungan dari kebijakan dan strategi yang telah disusun oleh Kementerian PPN/Bappenas dan Kemenko Marves. Kebijakan tersebut nantinya akan menjadi panduan pengembangan instrumen pendanaan inovatif sektor kelautan.

Baca juga: Menteri PPN: Perikanan contoh nyata menjaga lingkungan dan ekonomi
Baca juga: Bappenas kaji rencana penerbitan "Blue Bond" tahun depan

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022