Depok (ANTARA) - Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) mengadakan program UI Membangun Nusa (UIMN) yang dilaksanakan di tiga titik, yaitu Desa Prajak, Desa Labuhan Sumbawa, dan Desa Labuan Aji, Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Kepedulian yang ditunjukkan mahasiswa UI ini adalah wujud kontribusi dan pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi," kata Dosen Pendamping Lapangan Program UIMN, Dr. Taqyuddin. S.Si., M.Hum dalam keterangannya, Kamis.

Menurut dia kegiatan UIMN 2022 di Sumbawa merupakan bentuk kolaborasi antar-universitas di Indonesia dan implementasi Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) untuk mahasiswa.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbentang dari Sabang hingga Merauke memerlukan penguatan dan pemerataan keterhubungan antarpulau agar terjalin kesepahaman, sehingga dapat saling menguatkan serta berbagi pengetahuan dan pengalaman sebagai bentuk bela negara.

Ada tiga agenda yang dilaksanakan dalam program ini, yaitu Community Empowerment, Trash to Cash, dan Rumah Baca Nusantara. Di Desa Prajak, Tim UIMN berfokus pada kegiatan Community Empowerment dengan memanfaatkan rumput laut sebagai sumber daya alam yang melimpah di Desa Prajak.

Bahan baku rumput laut tersebut diolah menjadi produk rumput laut krispi, sehingga produk ini diharapkan menjadi salah satu makanan olahan yang semakin dikenal dan menjadi ciri khas baru di Desa Prajak ataupun Kabupaten Sumbawa. Program ini dilaksanakan dalam lima tahap.

Tahap pertama, recollecting, yaitu dengan mencari tempat produksi dan pasar; bernegosiasi dengan mitra dan tempat oleh-oleh untuk kerja sama; serta menjembatani kebutuhan dan perizinan panitia.

Pada persiapan produk, tahapan dimulai dengan membeli rumput laut; mempersiapkan alat dan bahan; mengajak masyarakat terlibat secara langsung; trial produk; demo pembuatan produk; serta presentasi kepada stakeholder dan partisipan.

Untuk tahap pembuatan produk, proses dimulai dengan produksi barang, quality control, dan skema pemasaran produk.
 Tim UIMN mengedukasi masyarakat dengan pemantapan produk, pemantapan pasar, penawaran kerja sama, evaluasi hasil produksi, penyusunan skema produksi, dan penjualan jangka panjang kepada partisipan.

Terakhir, tahap distribusi produk dilakukan dengan pembuatan MoU dan mediasi dengan mitra penjualan dan stakeholder.

Baca juga: Mapala UI penggerak vaksinasi booster di Danau Toba

Baca juga: Ekspedisi Mapala UI di Papua, "menembus" bumi "membelah" langit


Baca juga: Menteri apresiasi pecinta alam-BBTNGGP bantu vaksinasi pelaku usaha
 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022