Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama Palang Merah Indonesia Bantul menyosialisasikan pembuatan dan penggunaan eco enzyme untuk pencegahan dan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak kepada kelompok peternak daerah itu.

"Kita berbangga dengan PMI Bantul yang ternyata sudah melakukan kegiatan dalam rangka membantu para kelompok ternak khususnya dalam mengantisipasi kaitannya dengan PMK," kata Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo saat pengarahan pada Sosialisasi Pembuatan dan Penggunaan Eco Enzyme dalam Pencegahan PMK di Piyungan Bantul, Kamis.

Menurut dia, setidaknya sudah ada lebih dari 150 kelompok ternak di Bantul yang sudah mendapat sosialisasi dan pendampingan dalam pembuatan eco enzyme, dan akan terus berlanjut ke kelompok ternak lain di wilayah Bantul yang punya resiko tinggi terhadap serangan PMK.

"Ini wujud konkret, wujud nyata bahwa PMI itu punya kepedulian tinggi, bukan hanya peduli kepada kebencanaan yang itu melibatkan unsur manusia, tetapi PMI juga punya perikehewanan, karena PMK juga diperhatikan PMI," katanya.

Dia mengatakan, dengan menghadirkan ahli dari Jawa Timur, PMI memperkenalkan eco enzyme, sebuah larutan atau cairan melalui proses fermentasi dari sisa sisa organik baik buah buahan atau sayuran. Penggunaan larutan itu disemprotkan ke kandang ternak.

Baca juga: Masyarakat Gianyar dilatih membuat eco enzyme untuk cegah PMK

"Dengan eco enzyme itu kalau pertanian harapannya panenan bisa semakin baik, kalau itu peternakan bisa ada penanggulangan hama, dan harapan kita dengan hama tidak ada, sapi tambah subur dan bisa melahirkan sapi muda bagus," katanya.

Dia mengatakan, dan memang di Bantul beberapa waktu lalu memiliki kondisi yang sama dengan kabupaten lain, dengan masuknya wabah setelah COVID-19 yaitu PMK, karena ada beberapa kelompok ternak yang sapinya terserang PMK.

"Tetapi kami sangat berterimakasih, teman dari Dinas Pertanian Bantul langsung bergerak bagaimana melakukan pendampingan, percepatan, kaitannya dengan penanganan serangan PMK itu yang didukung camat dan kelompok ternak," katanya.

Karena itu, kata dia, upaya-upaya yang telah dilakukan instansi pemerintah terkait termasuk PMI Bantul yang sudah memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang berpihak pada peternakan Bantul perlu diapresiasi dan didorong keberlanjutannya.

"Ini benar benar meringankan apa yang jadi tanggungjawab pemkab dalam rangka meningkatkan produktivitas ternak. Kami akan support program ini agar terus ditingkatkan di periode selanjutnya, agar para peternak di Bantul nyaman, tidak ada ketakutan dari virus," katanya.

Baca juga: Relawan di Kabupaten Malang gunakan eco enzyme untuk penanganan PMK
Baca juga: Pemprov DKI ajak masyarakat kelola sampah dengan "eco enzyme"

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022