Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda, Kamis, memaparkan dua rangkaian kegiatan terkini menyongsong pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 14-15 November nanti.

Kegiatan pertama adalah Pertemuan Tingkat Menteri Ketenagakerjaan (Labour and Employment Minister's Meeting/LEMM) G20 yang diawali dengan forum Kelompok Kerja G20 tentang Tenaga Kerja (EWG) di Badung, Bali, pada 12-15 September.

Presidensi G20 Indonesia sektor ketenagakerjaan menjadi salah satu poin pembahasan penting dalam situasi pemulihan pascapandemi, karena pandemi telah mempercepat perubahan pekerjaan di pasar tenaga kerja.

"Oleh karena itu pertemuan Menteri Ketenagakerjaan G20 di Bali pada 14 September 2022 mengusung tema Improving the Employment Condition to Recover Together," kata Maudy dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, seperti dipantau di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Indonesia ajak G20 buka pasar kerja untuk penyandang disabilitas

Selain dihadiri menteri-menteri ketenagakerjaan negara anggota G20, pertemuan tersebut juga diikuti sejumlah negara tamu, engagement groups, maupun lembaga-lembaga internasional.

Rangkaian LEMM G20 menghasilkan lima dokumen kesepakatan yang meliputi akselerasi penyertaan kelompok penyandang disabilitas ke dalam pasar kerja inklusif, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan vokasi berbasis komunitas (Community Based Vocational Training/CVBT), komitmen perluasan kesempatan kerja inklusif dan berkelanjutan lewat pengembangan, serta dukungan terhadap program kewirausahaan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Selanjutnya, ada pula kesepakatan pemberian jaminan perlindungan tenaga kerja yang adaptif bagi semua pekerja, kesepakatan negara-negara G20 dalam pengembangan tata kelola pemerintahan yang terintegrasi untuk memastikan pendidikan dasar secara layak, serta akses peningkatan keterampilan bagi setiap warga negara.

Selain menghasilkan lima dokumen kesepakatan tersebut, LEMM G20 juga menjadi wadah bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama bilateral dan multilateral dalam bidang ketenagakerjaan dengan negara anggota G20 maupun organisasi internasional.

Baca juga: Kemnaker: Dokumen LEMM G20 hasil terbaik dalam situasi saat ini


Dana global pemulihan seni budaya
Rangkaian kegiatan lain ialah Pertemuan Tingkat Menteri Kebudayaan (Culture Ministers' Meeting/CMM) G20 yang digelar di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada 11-13 September.

Selain pertemuan antara para menteri kebudayaan negara anggota G20, kegiatan tersebut juga diwarnai dengan sejumlah pertunjukan kebudayaan, seperti Orkestra Borobudur G20, Ruwatan Bumi, Kirab Budaya, hingga Rapat Raksasa yang melibatkan lebih dari 2.500 warga dan seniman Tanah Air.

Menurut Maudy, dalam CMM G20, Indonesia mendorong komitmen nyata dan upaya jangka panjang untuk memulihkan sektor seni dan budaya dunia sebagai landasan pembangunan yang berkelanjutan, salah satunya menginisiasi dana global untuk pemulihan seni dan budaya.

"Dana global yang diinisiasi Presidensi G20 Indonesia merupakan platform gotong royong global dalam pemulihan sektor kebudayaan, yang implementasinya akan dibahas lebih lanjut oleh negara-negara G20 pada Presidensi India," ujarnya.

Dia menutup laporan rangkaian kegiatan terkini Presidensi G20 Indonesia dengan mengajak generasi muda untuk terlibat dalam isu-isu sektor kebudayaan serta mendorong praktik baik gaya hidup berkelanjutan demi mencapai bumi lestari.

Baca juga: Indef: Presidensi G20 Indonesia bisa jembatani negara yang berkonflik

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022