Nur-Sultan (ANTARA) - Presiden Xi menekankan bahwa kerja sama China-Kazakhstan memiliki fondasi yang solid, potensi yang sangat besar, dan prospek yang luas, seraya menambahkan bahwa kedua pihak harus memanfaatkan dengan baik sejumlah mekanisme yang ada seperti Pertemuan Perdana Menteri rutin dan Komite Kerja Sama China-Kazakhstan.

Serangkaian pertemuan tersebut untuk menyinergikan strategi pembangunan, saling memanfaatkan kekuatan komparatif satu sama lain, dan membawa kerja sama bilateral ke skala dan level yang baru.

Penting bagi kedua pihak untuk bekerja bersama dalam kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra yang berkualitas tinggi, menggenjot kerja sama dalam bidang-bidang seperti ekonomi dan perdagangan, kapasitas produksi, konektivitas, dan respons COVID-19, serta memperluas kerja sama inovasi di bidang-bidang seperti mahadata (big data), kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), keuangan digital, perdagangan elektronik (e-commerce) lintas batas, energi dan infrastruktur ramah lingkungan.

Xi menambahkan, kedua pihak perlu menjalin hubungan antarmasyarakat yang lebih erat dan mendorong pertukaran yang bersahabat dan pemahaman bersama di antara rakyat kedua negara.

Xi menggarisbawahi bahwa China mendukung negara-negara Asia Tengah dalam melindungi keamanan politik dan stabilitas sosial serta dalam meningkatkan kerja sama untuk integrasi.

China akan menjaga komunikasi yang erat dengan Kazakhstan untuk menangani berbagai permasalahan dan tantangan baru dengan baik, menentang campur tangan kekuatan eksternal dalam urusan negara-negara Asia Tengah, dan bersama-sama menegakkan stabilitas dan keamanan yang langgeng di kawasan tersebut.

Kedua pihak perlu meningkatkan kerja sama dalam kerangka multilateral seperti Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO), Konferensi untuk Interaksi dan Langkah Membangun Kepercayaan di Asia (Conference on Interaction and Confidence Building Measures in Asia/CICA), dan China + Asia Tengah (China + Central Asia).

Kedua negara juga perlu secara bersama mendukung upaya untuk kesuksesan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) SCO Samarkand, guna menyuntikkan dorongan baru ke dalam pengembangan organisasi tersebut di masa mendatang. Kedua pihak juga perlu meningkatkan koordinasi internasional, mempraktikkan multilateralisme sejati, dan berkontribusi untuk membangun sistem tata kelola global yang lebih adil dan setara.

Sementara itu Presiden Tokayev menyampaikan ucapan selamat yang hangat kepada China atas pencapaian pembangunannya yang luar biasa di bawah kepemimpinan Xi, dan berharap penyelenggaraan Kongres Nasional Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) ke-20 dapat berjalan sukses.

Dikatakan Tokayev, fakta bahwa Xi memilih untuk mengunjungi Kazakhstan dalam perjalanan luar negeri pertamanya sejak pandemi COVID-19 merebak, dan pada peringatan 30 tahun hubungan diplomatik China-Kazakhstan, sepenuhnya mencerminkan tingginya rasa saling percaya antara kedua negara serta tingginya kemitraan strategis komprehensif permanen China-Kazakhstan.

Kedua pihak akan menandatangani pernyataan bersama untuk menunjukkan komitmen kuat mereka terhadap berlanjutnya hubungan Kazakhstan-China dalam 30 tahun yang penuh keemasan mendatang, yang memiliki signifikansi istimewa dan sangat besar dalam lingkungan internasional yang kompleks dan bergejolak saat ini.

Menurut Tokayev, kunjungan Xi diyakini akan menandai tonggak baru dalam sejarah hubungan Kazakhstan-China dan membawa substansi serta dorongan baru bagi pertumbuhan kemitraan strategis komprehensif yang permanen antara kedua negara.

"Kazakhstan akan terus menjunjung tinggi kebijakan Satu China serta menjadi mitra dan sahabat yang baik, yang selalu bisa diandalkan oleh China dalam situasi apa pun," tutur Tokayev.

Menyatakan bahwa tahun depan akan menandai peringatan 10 tahun Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) yang diusulkan oleh Xi, Tokayev mengatakan BRI menjadi mesin penting yang mendorong pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, dan Kazakhstan akan terus aktif mendukung dan berpartisipasi dalam BRI..

Tokayev menyampaikan apresiasi kepada China atas dukungan berharga yang diterima Kazakhstan dalam perjuangannya melawan COVID-19 dan upaya mewujudkan pembangunan ekonomi, menambahkan bahwa Kazakhstan berharap dapat menyinergikan strategi pembangunannya dengan China secara lebih baik lagi, mengintensifkan pertukaran di berbagai level, dan memperdalam kerja sama di semua bidang termasuk ekonomi dan perdagangan, infrastruktur, energi, manufaktur, ilmu pengetahuan dan teknologi, pariwisata, dan keterlibatan antarmasyarakat.

Kazakhstan siap bekerja sama dengan China untuk mengimplementasikan Inisiatif Pembangunan Global dan Inisiatif Keamanan Global, meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dalam sejumlah kerangka seperti SCO, CICA, dan China + Central Asia, dan bersama-sama menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut serta mendorong pembangunan bersama.

Kedua kepala negara menandatangani dan mengeluarkan Pernyataan Bersama Antara Republik Rakyat China dan Republik Kazakhstan pada Peringatan 30 Tahun Pembentukan Hubungan Diplomatik, dan mengumumkan bahwa China dan Kazakhstan akan berupaya mewujudkan target dan visi membangun komunitas dengan masa depan bersama yang bercirikan persahabatan yang langgeng, rasa saling percaya yang tinggi, serta berbagi suka maupun duka.

Departemen-departemen terkait dari kedua pihak menandatangani sejumlah dokumen kerja sama bilateral di berbagai bidang seperti ekonomi dan perdagangan, konektivitas, keuangan, konservasi air, dan media. Kedua pihak masing-masing memutuskan untuk mendirikan konsulat jenderal di Xi'an (China) dan di Aktobe (Kazakhstan).

Setelah pembicaraan itu, Xi menghadiri perjamuan penyambutan yang digelar oleh Tokayev, dan kedua pemimpin melakukan pertukaran pandangan yang mendalam tentang isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.

Setelah perjamuan tersebut, Xi mengakhiri kunjungan kenegaraannya ke Kazakhstan dan meninggalkan Nur-Sultan menuju Samarkand. Tokayev dan para pejabat senior Kazakhstan lainnya melepaskan keberangkatan Xi di bandara.

Tokayev mengatakan bahwa kunjungan Xi, meskipun singkat, sangat produktif dan bermanfaat, seraya menambahkan bahwa kedua pemimpin mencapai banyak konsensus penting, yang akan mengarahkan hubungan Kazakhstan-China ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Xi menyebutkan bahwa kunjungannya merupakan sebuah titik awal baru untuk hubungan bilateral dan meyakini bahwa dengan upaya bersama kedua pihak, hubungan China-Kazakhstan akan mencatatkan perkembangan yang lebih besar di masa mendatang.

Kedua kepala negara tersebut sepakat untuk tetap berhubungan erat melalui berbagai sarana.
 

Presiden China Xi Jinping mengakhiri kunjungan kenegaraannya ke Kazakhstan dan meninggalkan Nur-Sultan menuju Samarkand pada 14 September 2022. Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev dan para pejabat senior Kazakhstan lainnya melepaskan keberangkatan Xi di bandara. (Xinhua/Yao Dawei
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menandatangani dan mengeluarkan Pernyataan Bersama Antara Republik Rakyat China dan Republik Kazakhstan pada Peringatan 30 Tahun Pembentukan Hubungan Diplomatik, dan mengumumkan bahwa China dan Kazakhstan akan berupaya mewujudkan target dan visi membangun komunitas dengan masa depan bersama, yang bercirikan persahabatan yang langgeng, rasa saling percaya yang tinggi, serta berbagi suka maupun duka, pada 14 September 2022. (Xinhua/Ding Lin
 
Presiden China Xi Jinping menghadiri upacara penyambutan yang digelar oleh Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev di Istana Kepresidenan Ak Orda di Nur-Sultan, Kazakhstan, pada 14 September 2022. (Xinhua/Yin Bogu)



 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022