Hanoi (ANTARA News) - Menteri Transportasi Vietnam mengajukan pengunduran diri karena dituduh terlibat skandal suap dan judi bernilai jutaan dolar dan menimbulkan kecaman masyarakat terhadap pelanggaran di kementeriannya, kata radio Suara Vietnam, Selasa. Radio itu mengatakan menteri Dao Dinh Binh (61) mengirim sepucuk surat pengunduran diri Senin, saat Politbiro Partai Komunis yang berkuasa akan melakukan pertemuan setelah PM Phan Van Khai mengambil langkah yang tidak biasa dilakukan mengusulkan pemecatan Binh. Tidak ada segera pernyataan dari partai itu, yang secara periodik melakuan kampanye anti sogok, sering dilakukan sebelum Kongres Nasional lima tahunannya. Pertemuan itu, acara paling penting dalam kalender politik, menurut rencana akan diselenggarakan 18 sampai 25 April di Hanoi. "Menghadapi tekanan dari opini publik dan instruksi-instruksi pemerintah bagi tanggungjawab pemimin atas kesalahan-kesalahan di lembaganya, Menteri Transportasi Dao Binh menulis surat permohonan pengunduran diri," kata radio itu. Pengunduran diri pada tingkat kementerian menyangkut korupsi jarang terjadi di di Vietnam. Pada Juni 2004, Menteri Pertanian Le Huy Ngo mengundurkan diri karena terlibat kasus korupsi di kementeriannya, yang pertama dilakukan sejak Hanoi memulai reformasi ekonomi pada Kongres Partai tahun 1986. Skandal terbaru itu terbongkar akhiur tahun 2005 di badan negara terkaya itu yang bertugas membangun jalan dan jembatan yang berada di bawah kementerian transportasi. Januari lalu, ketua badan itu mengaku memberikan sogokan dan bertaruh senilai 7 juta dolar dalam pertandingan sepak bola. Ia akan ditahan polisi dan pekan lalu, seorang deputi menteri transportasi dipecat karena hubungannya dengan boss itu menyangkut uang dua miliar dolar badan tersebut, yang dikenal sebagai Satuan Majamenen Proyek (MU) 18. Badan itu menerima bantuan luar negeri dan skandal itu menimbulkan kekuatiran di kalangan donor-donor asing, dua terbesar yaitu Jepang dan Bank Dunia. Radio itu mengutip isi surat permohonan Binh, mantan pemimpin Perusahaan Kereta Api Vietnam sebelum menjadi menteri tahun 2002, yang mengatakan ia "tidak bertanggungjawab penuh" berkaitan dengan kecelakaan kereta api tahun lalu dan skandal korupsi. Pada Maret 2005 sebuah kereta api ekspres ke luar rel di Vietam tengah, menewaskan 11 orang dan mencedarai 79 lainnya. Suratkabar Tuoi Tre (Pemuda) pekan lalu memberitakan Binh hanya mengunjungi lokasi itu hampir dua minggu kemudian. Dalam suratnya, Binh bertanggungjawab atas perbuatan salah itu, kata suratkabar Tien Phong, Selasa. "Saya sedih dan tersiksa dan bertanggjaawab penuh atas kasus yang terjadi di Kementerian Transportasi, di OMU 18 berkaitan dengan manajemen konstruksi dan kecelakaan-kecelakaan lalu lintas penting," kata isi surat tersebut dikutip Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006