Jakarta (ANTARA) - Penjualan retail barang konsumsi China, indikator utama kekuatan konsumsi negara itu, naik 5,4 persen secara tahunan (yoy) pada Agustus 2022, tunjuk data dari Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China pada Jumat (16/9).

Pertumbuhan tersebut melesat dari peningkatan 2,7 persen yang tercatat pada Juli.

Juru Bicara NBS Fu Linghui mengaitkan pertumbuhan yang lebih cepat itu dengan peningkatan permintaan pasar yang didorong oleh kebijakan-kebijakan pro konsumsi.

Penjualan retail barang-barang konsumen negara itu mencapai 3,63 triliun yuan (1 yuan = Rp2.130) pada Agustus, menurut NBS.

Dalam delapan bulan pertama 2022, penjualan retail naik 0,5 persen (yoy) menjadi 28,26 triliun yuan, dibandingkan dengan penurunan 0,2 persen pada periode Januari-Juli.

"Hal ini menunjukkan bahwa China memiliki potensi permintaan yang besar. Dengan kebijakan-kebijakan pro konsumsi, ada kondisi dan fondasi bagi pemulihan konsumsi secara bertahap," ujar Fu.

Konsumsi daring (online) terus menopang penjualan retail. Dalam delapan bulan pertama 2022, penjualan online barang fisik naik 5,8 persen (yoy), menyumbang 25,6 persen dari total penjualan retail negara itu.

Dengan diterapkannya kebijakan-kebijakan untuk menggenjot permintaan, pendapatan industri jasa boga kembali tumbuh pada Agustus, naik 8,4 persen (yoy), dibandingkan dengan penurunan 1,5 persen yang tercatat pada Juli. 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022