Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Banyak cara menyikapi kenaikan harga bahan bakar minyak. Ada pemerintah daerah yang pasif, ada pula pemda yang menjadikan kenaikan itu sebagai momentum untuk mengubah langit lebih biru, lebih sehat.

Itulah yang ditempuh Bupati Jember, Jawa Timur, Hendy Siswanto dalam menyikapi kenaikan harga BBM pada 3 September lalu. Hendy ingin seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat hemat mengonsumsi energi fosil dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor saat bepergian.

Oleh karena itu, langkah sederhana namun efektif pun mulai ditempuh. Orang nomor satu di Jember itu mengajak seluruh ASN  menggunakan sepeda ke tempat kerja (bike to work).

Ini memang buka ide baru namun bila seluruh ASN mengikuti kebijakan tersebut -- setidaknya sekali dalam sepekan bersepeda ke kantor -- maka bisa mendorong efek bola salju, menjadi gerakan yang terus membesar lalu diikuti masyarakat luas.

Pemkab Jember tidak ingin gerakan hemat energi sekadar slogan. Untuk memastikan gerakan ramah lingkungan ini bisa berjalan efektif, kemudian diterbitkan Surat Edaran Bupati Nomor: 426/315/322/2022 tentang Pelaksanaan Hari Bersepeda bagi Segenap Unsur Masyarakat Jember untuk Mewujudkan Jember Langit Biru dengan Bersepeda.

Dalam surat edaran itu ada empat poin, yakni mengajak masyarakat menggunakan sepeda dalam beraktivitas/bekerja/sekolah, kemudian pelaksanaan penggunaan sepeda dilakukan setiap hari Selasa, sepeda yang digunakan wajib memenuhi standar keselamatan, dan masyarakat yang belum memiliki sepeda dapat menggunakan angkutan umum.

Dari empat poin tersebut sudah  jelas tujuan dari SE tersebut, yakni mendukung upaya penghematan energi, meningkatkan kesehatan masyarakat, dan menekan gas buang di tengah kenaikan harga BBM tersebut.

Kebiasaan baru menggunakan sepeda dilakukan Hendy bersama sejumlah pejabat saat menghadiri kegiatan Jember berbagi di Desa Cangkring, Kecamatan Jenggawah dengan jarak sekitar 18 kilometer dari Kantor Pemkab Jember, sehari sebelum pengumuman kenaikan harga BBM.

Hal tersebut untuk memberikan contoh kepada masyarakat bahwa pejabat Pemkab Jember bersepeda saat bekerja karena dapat menghemat biaya BBM operasional kendaraan dinas. Anggaran yang dihemat tersebut bisa dialokasikan untuk kepentingan yang bersentuhan langsung ke masyarakat.

Penghematan energi itu  juga merupakan satu dari 10 strategi Pemkab Jember dalam mengendalikan inflasi di tengah kenaikan harga BBM. Bersepeda ke tempat kerja dan sekolah bisa punya andil dalam mengendalikan inflasi daerah.  Pada Agustus 2022,  Jember memang deflasi 0,47 persen, namun kenaikan harga BBM berpotensi mengerek inflasi di daerah ini.

Hemat jutaan liter

Jumlah ASN di lingkungan Pemkab Jember mencapai 22.000 orang sehingga kebijakan bike to work bagi ASN tersebut diyakini dapat menghemat energi yang signifikan meskipun hanya diterapkan 1 hari dalam sepekan.

Dengan asumsi setiap ASN Pemkab Jember menghabiskan 3 liter BBM maka sehari kerja bersepeda dalam sepekan bisa hemat 66.000 liter atau 264.000 liter/bulan atau 14,26 juta liter per tahun. Jika  514 kabupaten dan kota di Indonesia melakukan kebijakan serupa maka konsumsi BBM bisa berkurang hingga miliaran liter per tahun. Sungguh jumlah yang besar untuk menekan biaya subsidi BBM.

Agar kebijakan tersebut efektif, bupati juga mengukuhkan Tim Penggerak Pesepeda di Kabupaten Jember. Tugasnya mengajak masyarakat senantiasa tetap menjaga kesehatan dengan cara bersepeda ke kantor atau tempat bekerja dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing.

Hendy berharap para ASN menjadi contoh masyarakat Jember dalam menerapkan SE tentang bersepeda sehingga dapat menjadi budaya untuk hidup sehat sekaligus mengurangi emisi karbon demi mewujudkan langit biru di Kabupaten Jember.

Bagi ASN yang memiliki kondisi fisik lemah dan menderita sakit serta rumahnya jauh dari tempat kerja, SE tersebut tidak kaku diterapkan karena hal tersebut juga mempertimbangkan kemampuan ASN yang bersangkutan.

Demi untuk membudayakan bersepeda, Pemkab Jember terus gencar menyosialisasikan kebijakan tersebut secara masif hingga meluncurkan program "Wis Wayahe Jember Langit Biru dengan Bersepeda" yang diikuti ribuan ASN, pegawai, dan komunitas pesepeda di Alun-Alun Jember pada 16 September 2022.

Selain hemat energi dengan bersepeda ke kantor, seluruh ASN juga diajak menghemat listrik dengan mematikan listrik saat pulang kerja atau tidak digunakan, tidak perlu menunggu petugas kebersihan kantor untuk mematikan listrik.

Kebijakan hemat energi tersebut juga mendapat dukungan DPRD setempat yang menilai gerakan bersepeda ke kantor menjadi terobosan Jember untuk menghemat energi di tengah kenaikan harga BBM.

Selain ramah lingkungan, bersepeda ke kantor juga menghemat anggaran BBM kendaraan dinas. Namun perlu ada pengecualian bagi ASN yang rumahnya terlalu jauh dari kantor dan kondisi fisik ASN yang sakit-sakitan. Mereka bisa memanfaatkan angkutan umum.

Kebiasaan bersepeda diharapkan dapat berkelanjutan, tidak sporadis dan bombastis saat peluncuran saja. Gerakan ini harus bisa menyadarkan masyarakat untuk menjalankan hidup sehat dengan mengurangi emisi karbon.

Gaya hidup sehat

Kebiasaan bersepeda bisa meningkatkan kesehatan masyarakat. Menurut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Jember dokter. Hendro Soelistijono, penyebab terbesar kematian pada manusia adalah penyakit jantung.

Penyakit jantung, antara lain, dipicu dengan gaya hidup tidak sehat. Masyarakat yang makin modern kian malas bergerak. Banyaknya fasilitas yang memudahkan kehidupan manusia justru makin membuat masyarakat malas menggerakkan badan.

“Padahal untuk menjaga agar jantung sehat cukup berolahraga 45 menit setiap hari,” kata dr. Hendro yang juga Pelaksana Tugas Direktur RSD dr. Soebandi Jember.

Pihaknya mendorong seluruh pejabat di Pemkab Jember dan masyarakat senantiasa menerapkan gaya hidup sehat dengan membiasakan diri bersepeda dalam beraktivitas sehari-hari karena bersepeda juga bagian dari gerakan hemat energi dan irit biaya.

Bersepeda menuju ke tempat kerja dapat menjadi tren bila konsisten dijalankan. Selain hemat energi, tubuh juga menjadi sehat, langit di Jember juga bakal lebih biru atau sehat.

Gerakan bersepeda ke tempat kerja memang perlu dipaksa melalui kebijakan pemda, agar kelak memberi hasil nyata; rakyat sehat, hemat BBM, hemat pula biaya. Kondisi kesehatan ASN yang baik juga akan memberi layanan lebih optimal kepada masyarakat.

Kebiasaan bersepeda ke tempat kerja bukan saja menyehatkan badan, melainkan juga menyehatkan anggaran pemerintah karena bisa menekan inflasi sekaligus memangkas biaya subsidi BBM. ***3***

 




 

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2022