Untuk hari ini kami memperkirakan IHSG akan menguat didorong oleh sentimen positif dari pasar regional, serta risiko resesi yang rendah setelah ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang masih akan meningkat di kuartal III 2022
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diproyeksikan menguat, mengikuti kenaikan bursa saham kawasan Asia.

IHSG dibuka menguat 11,91 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.207,4. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,87 poin atau 0,18 persen ke posisi 1.026,6.

"Untuk hari ini kami memperkirakan IHSG akan menguat didorong oleh sentimen positif dari pasar regional, serta risiko resesi yang rendah setelah ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang masih akan meningkat di kuartal III 2022," tulis Tim Riset Panin Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Pada penutupan kemarin, pasar saham AS menguat. Saat ini investor masih akan mencermati pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), untuk periode September 2022 yang akan dimulai pada Selasa ini.

Baca juga: Wall Street menguat jelang pertemuan Fed, Indeks Dow naik 197,26 poin

Investor dan ekonom memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga 75 basis poin (bps). Namun investor patut mencermati bahwa ada ruang kenaikan 100 bps dengan probabilitas sebesar 32 persen menyusul rilis data inflasi yang meningkat di mana inflasi inti untuk Agustus meningkat ke 6,3 persen dari bulan sebelumnya 5,9 persen.

Beberapa perusahaan besar, seperti misalnya Ford menginformasikan akan ada dampak kerugian manufaktur dengan estimasi 1 miliar dolar AS, karena adanya permasalahan rantai pasok.

Sementara itu obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun meningkat ke 3,51 persen, level tertinggi sejak 2011.

Dari Asia, bursa saham pagi ini dibuka sebagian besar menguat. Inflasi di Jepang mengalami peningkatan, di mana inflasi inti tumbuh 2,8 persen (yoy) untuk periode Agustus 2022, level kenaikan tertinggi sejak 2014.

Baca juga: Saham Asia ikuti "rebound" Wall Street, pasar fokus pantau putusan Fed

Sedangkan untuk komoditas, harga emas melemah 0,59 persen dan minyak Brent menguat 0,71 persen. Harga timah turun 3,47 persen menjadi 20.450 dolar AS per ton yang didorong oleh pelemahan yang terjadi di tengah kekhawatiran terhadap dampak dari inflasi global yang masih tinggi dan antisipasi keputusan kebijakan moneter The Fed.

Persediaan timah di gudang yang dipantau oleh Bursa Logam London (LME) terus naik mencapai posisi tertinggi sejak Desember 2020. Pada 16 September 2022 persediaan timah di gudang LME tercatat 4.855 ton, naik 65,42 persen point-to-point (ptp) sejak awal bulan Juni lalu yakni sebesar 2.935 ton.

Hal itu menjadi indikasi bahwa permintaan timah dunia masih tertekan sehingga persediaan di gudang masih terus menumpuk dan stok terus bertambah setiap harinya.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 123,38 poin atau 0,45 persen ke 27.691,03, Indeks Hang Seng naik 198,82 poin atau 1,07 persen ke 18.764,79, dan Indeks Straits Times meningkat 11,66 poin atau 0,36 persen ke 3.267,97.

Baca juga: IHSG Selasa dibuka menguat 11,91 poin
Baca juga: Rupiah melemah, dibayangi pengetatan moneter agresif bank sentral AS




 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022