Mengadopsi cara Guardiola
​​​​​​​

Guardiola tak saja membuat pemain-pemain seperti Raheem Sterling, John Stones, Kyle Walker, Phil Foden, dan Jack Grealish menjadi langganan skuad timnas Inggris.

Lebih hebat lagi filosofi sepak bolanya telah merasuki pikiran pelatih timnas Inggris Gareth Southgate yang juga memuja penguasaan bola dan menuntut semua pemain termasuk bek dan kiper untuk aktif menopang serangan persis seperti dituntutkan Guardiola kepada Manchester City.

Guardiola juga membawa pengaruh besar terhadap pribadi sejumlah orang, termasuk Mikel Arteta di Arsenal dan Erik ten Hag yang pernah melatih tim lapis dua Bayern Muenchen ketiga Guardiola mengasuh klub Liga Jerman ini.

Sebelum di Arsenal, Arteta menghabiskan waktu tiga tahun menjadi asisten Guardiola di Manchester City. Pengalaman ini telah membuat Arteta menjadi manajer yang semakin baik dari waktu ke waktu.

Arteta telah belajar banyak dari bagaimana Guardiola mengelola tim dan talenta-talenta sepak bola yang kemudian dia terapkan sendiri di Arsenal dalam bentuk yang identik dengan Manchester Biru.

Tak heran Arsenal kini berubah menjadi kekuatan dahsyat yang dapat menelan siapa pun, dalam cara dan gaya yang persis dengan gaya bermain Manchester City.

Tidak hanya Arteta dan Inggris, spektrum pengaruh Guardiola juga mencapai Jerman di mana gegenpressing yang dikembangkan Ralf Rangnick dan orang-orang seperti Juergen Klopp dan Thomas Tuchel, mendapatkan referensi tambahan yang penting sewaktu Guardiola melatih Muenchen sehingga teknik itu menjadi lebih sempurna.

Dan itu dikenang betul di Jerman. Skuad timnas Jerman pernah sangat dipengaruhi oleh pendekatan dan filosofi sepak bola Guardiola.

Bukan hanya oleh barisan pemain Bayern Muenchen yang mendominasi skuad Jerman, tetapi juga karena pelatih Jerman saat itu Joachim Loew sangat terinspirasi oleh gaya sepak bola Guardiola yang menekankan transisi bola yang cepat dan akurat.

Jangan tanya pengaruh Guardiola kepada Spanyol. Selain dipenuhi pemain-pemain yang dibina Guadiola dalam klub yang dipimpinnya, timnas Spanyol juga mengadopsi teknik dan gaya bersepak bola Guardiola.

Ketika Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010, sukses ini dibangun di atas fondasi gaya sepak bola Guardiola di mana pelatih Spanyol saat itu, Vicente del Bosque, mengadopsi sepak bola pressing tinggi dan menekankan penguasaan bola yang menjadi mahzab sepak bola Barcelona sewaktu ditangani Guardiola, sampai sekarang.

Kini bersama Haaland pengaruh Guardiola yang membuatnya disebut salah satu pelatih sepak bola terhebat sepanjang masa itu, bisa membuat City merengkuh trofi dambaan mereka di Liga Champions.

Memang masih sangat panjang, tetapi jalan untuk mencapai trofi sudah begitu jelas dipetakan sejak awal oleh Guardiola.


Baca juga: Pep Guardiola dibuat kagum oleh Julian Alvarez
Baca juga: Resmi gabung Man City, Sergio Gomez tak sabar dilatih Pep Guardiola
​​​​​​​

Copyright © ANTARA 2022